Baim Wong hingga Indra Bekti Dukung Produk Makanan dan Minuman Kesehatan

Peluncuran produk makanan dan minuman kesehatan Morezlimme. Foto: istimewa

Sederet artis papan atas mendukung diluncurkannya produk makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan saluran cerna. Sejumlah artis tersebut antara lain Paula Verhoeven, Baim Wong, Fitri Salhuteru, Olla Ramlan, Dilla Bekti, serta Indra Bekti.

Mereka menyambut baik produk Morezlimme yang kian meramaikan pasar produk makanan dan minuman kesehatan di Tanah Air. Paula Verhoeven sebut bahwa kesehatan sistem pencernaan jadi hal yang penting.

“Minuman fiber ini adalah zat yang dibutuhkan tubuh kita dalam memproses makanan yang masuk ke dalam tubuh sekaligus juga bisa berfungsi sebagai bagian dari program diet. Kan fungsi serat itu bisa menjadikan kalori yang masuk ke tubuh menjadi terkontrol, dampaknya berat badan terjaga ideal,” kata dia di sela acara peluncuran produk MoreZlimme, Minggu (15/10/2023).

Menurutnya literasi soal asupan serat untuk sistem pencernaan perlu ditingkatkan. Asupan serat tidak hanya didapat dari buah-buahan tetapi juga dari makanan atau minuman lain.

“Indonesia akan menjadi jauh lebih hebat jika masyarakatnya sehat. Saat ini masih banyak penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori obesitas atau mengonsumsi kalori yang berlebih, semoga dengan adanya produk ini, bisa menjadi solusi atas kondisi penduduk Indonesia yang sedang mengalami perubahan gaya hidup tersebut,” katanya.

Menanggapi hal itu, CEO PT Indo Kosmetika Kita Vivi Mar’i Zubedi berharap produknya dapat menjadi bagian dari solusi berbagai kasus yang erat hubungan dengan masalah pencernaan dan tingkat obesitas di tanah air tersebut.

Dia menegaskan kandungan serat yang cukup, tubuh akan memaksimalkan penyerapan nutrisi, daya tahan tubuh terjaga, dan dapat menjaga berat badan yang ideal.

“Kelebihan produk kami adalah rasanya enak, segar, mudah digunakan dan mudah dibawa kemanapun. Khusus hari ini dapat dibeli seharga Rp100.000” kata Vivi.

Seperti diketahui, Kasus obesitas di Indonesia meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir. dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. Menurut data kasus obesitas di Indonesia saat ini dapat digolongkan sebagai penyakit yang perlu diintervensi secara komprehensif.

Karena dampak penyakit yang ditimbulkan oleh obesitas yang sangat beragam dalam kategori berat dengan biaya penanggulangannya yang cukup besar.