Konten Media Partner

Bathok Bolu, Upacara Adat dari Dusun Sambiroto, Yogyakarta

24 Desember 2019 6:24 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upacara Bathok Bolu di Dusun Sambiroto, Yogyakarta. Fpto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Bathok Bolu di Dusun Sambiroto, Yogyakarta. Fpto: istimewa
ADVERTISEMENT
Upacara adat Bathok Bolu diadakan untuk mengenang cikal bakal tokoh setempat yang bernama Eyang Guru dan Eyang Demang Ranupati. Upacara ini dilaksanakan di Keraton Bathok Bolu, Alas Ketonggo, Dusun Sambiroto, Kalasan, Yogyakarta. Kegiatan ini memiliki makna dari dua sisi. Dari sisi kebudayaan, kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai budaya bagi masyarakat setempat khususnya generasi muda. Sementara dari sisi pariwisata, upacara adat ini dapat mengenalkan salah satu wisata religius di Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT
Upacara adat ini diadakan setiap tanggal 9 saat bulan Sura. Dalam buku Ensiklopedi Yogyakarta halaman 158, upacara diawali dengan pengambilan Banyu Panguripan dari Sendang Banyu Panguripan untuk kemudian dikirabkan secara sederhana dari Masjid Nurul Huda hingga Keraton Bathok Bolu. Setelah kirab dilanjutkan dengan tahlil dan macapatan. Puncak acara diawali dengan kirab banyu panguripan dan uba rampe dimeriahkan dengan berbagai bregada prajurit, diantaranya Bregada Ganggeng Samodra, Bregada Bathok Bolu, dan punggawa desa yang dipimpin oleh dua punggawa berkendaraan kuda.
Selain itu juga ada kirab bregada penderek dari para ulama, tokoh dan sesepuh masyarakat serta kelompok kesenian tradisional. Kirab tersebut berawal dari Masjid Nurul Huda setempat menuju ke Keraton Bathok Bolu di Alas Ketonggo. Sesampainya di Kraton Bathok Bolu, dilakukan serah terima secara simbolis banyu panguripan dan uba rampe dari bregada prajurit kepada punggawa upacara adat.
ADVERTISEMENT
Upacara Bathok Bolu di Dusun Sambiroto, Yogyakarta. Fpto: istimewa
Tradisi yang secara rutin dilakukan di Bathok Bolu adalah berziarah di makam sesepuh Sambiroto di Bathok Bolu. Tujuan pokok ziarah adalah untuk mendapatkan berkat dengan melangsungkan serangkaian prosesi ritual (semedi). Orang yang melakukan semedi dan melangsungkan ritual "permintaan" di Bathok Bolu harus melalui beberapa proses tahapan sebagai persyaratan. Pertama, dengan membeli sembilan warna jajan pasar yang berupa buah- buahan, seperti: mentimun, pisang, kacang, salak, dan ainnya. Buah-buahan ini sebagai media atau suatu simbol persembahan untuk membuka komunikasi dengan ratu jin Bathok Bolu, dalam bahasa Ki Juru Kunci dengan sebutan mbah buyut arwah para leluhur.
Setelah proses acara selesai, biasanya buah-buahan akan dimakan bersama oleh mereka yang berada di lokasi itu. Kalau ada sisa, biasanya diserahkan kepada keluarga juru kunci. Kedua, setelah tersedia sembilan warna buah-buahan tersebut, sebelum upacara ritual dimulai orang yang sedang punya hajat, harus bersiram air di Sendang Ayu. Baru setelah dua proses tahapan itu selesai acara ritual itu dimulai, biasanya orang yang sedang berhajat meminta juru kunci untuk memimpin proses ritual.
Upacara Bathok Bolu di Dusun Sambiroto, Yogyakarta. Fpto: istimewa
Staf pengajar Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Marzuki dalam makalahnya berjudul "Bathok Bolu dan Tradisi Masyarakat Sambiroto Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta: Perspektif Agama dan Budaya" menemukan bahwa kawasan Bathok Bolu merupakan cermin dari budaya masyarakat setempat yang memiliki nilai budaya yang cukup tinggi dan adi luhung. Nilai-nilai budaya yang ada tidak jauh berbeda dengan tempat-tempat wisata budaya lainnya yang banyak memberi manfaat kepada para warga di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
"Di samping itu, kawasan Bathok Bolu juga memberi manfaat dari segi ekonomi, mengingat dalam momen-momen tertentu warga sekitar kawasan Bathok Bolu mendapatkan pemasukan dari para peziarah ataupun dari para pengunjung pentas seni budaya Bathok Bolu," tulis Marzuki. (Ayu)