Konten Media Partner

Belajar dari DIY, Mensos Pertimbangkan Model Joglo Tani untuk Sekolah Rakyat

18 Januari 2025 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf saat mengunjungi Joglo Tani yang ada di Kabupaten Sleman. (Foto: M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf saat mengunjungi Joglo Tani yang ada di Kabupaten Sleman. (Foto: M Wulan)
ADVERTISEMENT
Joglo Tani Indonesia yang berlokasi di Jalan Godean, Kabupaten Sleman menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf, dalam rangka penyusunan program Sekolah Rakyat yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, program ini didesain untuk memfasilitasi pendidikan anak dari keluarga tidak mampu dan tergolong miskin ekstrem.
Joglo Tani yang merupakan tempat bagi siapa pun yang ingin belajar bertani dan beternak ini sudah berdiri sejak 2008.
Saifullah atau sapaan akrabnya Gus Ipul mengatakan Joglo Tani mengajarkan praktik ketahanan pangan lewat pemberdayaan. Kata dia, model yang diterapkan ini dinilai efektif dalam mendukung ketahanan pangan berbasis komunitas.
Bahkan model serupa bisa menjadi inspirasi untuk program Sekolah Rakyat yang sedang dirancang oleh pemerintah.
“Kita melihat model Joglo Tani ini sangat praktis dan bisa langsung diterapkan. Konsep ini memungkinkan siapa saja, tanpa batasan usia atau syarat formal, untuk belajar bercocok tanam sekaligus mendukung ketahanan pangan,” ujar Gus Ipul usai mengunjungi Joglo Tani, Jumat (17/1/2025), malam.
ADVERTISEMENT
Joglo Tani Jadi Pertimbangan Konsep Sekolah Rakyat
Apalagi melihat keberhasilan Joglo Tani yang sudah memberdayakan memberdayakan ribuan peserta, termasuk siswa SMK, mahasiswa, hingga pensiunan.
Gus Ipul menyampaikan keberhasilan ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mengintegrasikan kegiatan serupa dalam program Sekolah Rakyat yang ditargetkan akan berjalan pada 2026 mendatang.
“Sekolah Rakyat ini kan berbasis boarding school, sehingga ada peluang besar untuk memasukkan kegiatan ekstra kurikuler seperti bercocok tanam. Ini bisa menjadi bagian dari upaya melahirkan petani milenial,” ucap dia.
Kementeriannya ingin agar program ini terlaksana secepatnya. Meski model Joglo Tani ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk memperkuat ketahanan pangan, Gus Ipul menegaskan keputusan untuk mengadopsi model Joglo Tani itu masih memerlukan kajian secara mendalam.
ADVERTISEMENT
Pihaknya terus merancang konsep pembelajaran yang akan diterapkan termasuk mempertimbangkan ke daerah serta berkonsultasi bersama banyak pihak. Harapannya dapat menjadi langkah strategis dalam menciptakan komunitas yang mandiri dan berdaya saing.
“Kalau konsepnya matang dan mendapatkan restu dari Presiden, kita optimis program ini bisa dimulai pada 2026,” tegasnya.
(M Wulan)