Konten Media Partner

Belajar Olahan Produk Anggur dari Kampung Tompeyan Jogja

19 September 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggerak Kebun Tegal Anggur Tompeyan, Eka Yulianta saat memberikan penjelasan mengenai pengembangan sektor pertanian khususnya anggur di Kampung Tompeyan, Jogja. Foto: Hadid H/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penggerak Kebun Tegal Anggur Tompeyan, Eka Yulianta saat memberikan penjelasan mengenai pengembangan sektor pertanian khususnya anggur di Kampung Tompeyan, Jogja. Foto: Hadid H/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam mengembangkan sektor pertanian, tidak hanya berhenti pada pembudidayaan tanaman. Pembuatan produk dari hasil pertanian juga perlu digarap guna mendorong potensi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya para petani rumahan di kampung Tompeyan, Tegalrejo, Kota Jogja diajarkan untuk melakukan pembuatan berbagai produk home industry dari olahan anggur.
Bertempat di Kabun Tegal Anggur, para warga dari berbagai kelompok petani yang sebelumnya telah dibekali cara budidaya anggur, sehingga perlu ada upaya lanjutan dengan memberikan pelatihan cara membuat produk.
Dalam kesempatan tersebut, puluhan ibu-ibu dari kelompok tani diajarkan cara membuat kue kering dari tenaga yang sudah berpengalaman melakukan produksi untuk kebutuhan pasar modern.
Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian Kota Jogja, Eny Sulistyowati menyampaikan jika para petani rumahan ini diarahkan untuk membuat produk karena memiliki sisi ekonomis.
Hal tersebut menurutnya juga sebagai upaya untuk mendukung Kota Jogja sebagai kota pariwisata dengan meningkatkan ekonomi warga melalui produk-produk yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
“Jogja sebagai kota pariwisata kita support, apapun yang diolah dari kelompok tani. Aneka ragam olahan dari tanaman ini akan menarik ikon tertentu dari Kota Jogja yang jarang ditemukan di luar daerah,” katanya pada Rabu (19/9/2024).
Ia menyebut berbagai olahan makanan yang bisa dihasilkan dari bahan anggur ini terdiri dari berbagai variasi seperti cendol, peyek, sambal hingga berbagai produk olahan lainya yang cukup menarik.
Pihaknya juga memiliki komitmen sama untuk melakukan pengembangan olahan pangan dari hasil pertanian di lahan sempit perkotaan. “Kita memang arahnya membentuk produk unggulan di kelompok tani, unggulannya apa,” jelasnya.
“Dengan branding seperti di Tegal Anggur Tompeyan ini bibit buahnya oke berbagai macam olahan stelah olahan Izinnya seperti apa kita juga perhatikan seperti P-IRT hingga SNI,” katanya.
ADVERTISEMENT
Eny mengungkapkan jika produk sudah masuk ke pasar modern maka akan lebih terjamin secara kualitas dan mampu mendorong perekonomian masyarakat.
Sementara itu, Penggerak Kebun Tegal Anggur Tompeyan, Eka Yulianta menyampaikan bahwa produk-produk yang diolah dari budidaya yang sudah ada telah memiliki berbagai izin untuk bisa dipasarkan. “Perizinan dari PIRT, Halal, dan BPOM sudah kita lakukan,” katanya
Dirinya berharap kelompok tani bisa dilibatkan untuk membangun sistem produksi olahan anggur guna mempersiapkan ekosistem produksi yang bisa konsisten melakukan pemasaran.
“Karena kalau sudah masuk pasar modern setiap 12 hari kita mengeluarkan produk. Itu kalau tidak konsisten kita kena pinalti kita ajarkan produksi sebuah sistem bukan hanya karena lagi duit butuh baru bikin, perlu ada konsistensi yang harus dijaga,” pungkasnya. (Hadid Husaini)
ADVERTISEMENT