Belasan Anjing yang Terbungkus Karung Diamankan dari Rumah Jagal di Bantul

Konten Media Partner
21 September 2021 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing yang ditemukan dibungkus dalam karung di rumah jahal di Bantul. Foto: instagram/@rrdcjogja
zoom-in-whitePerbesar
Anjing yang ditemukan dibungkus dalam karung di rumah jahal di Bantul. Foto: instagram/@rrdcjogja
ADVERTISEMENT
Warga digegerkan dengan penemuan belasan ekor anjing dari rumah jagal di Bantul. Diketahui, belasan ekor anjing itu ditemukan dalam kondisi terbungkus karung. Bahkan seekor anjing di antaranya diikat mulutnya selama 4 hari.
ADVERTISEMENT
Hal ini berawal dari adanya laporan oleh seorang warga kepada komunitas penyayang binatang soal adanya rumah yang menjadi tempat penjagalan anjing di Bantul.
"Beberapa orang melapor ke polsek dan polsek sempat berpatroli untuk mengecek. Ternyata benar ada banyak guguk dalam karung di rumah salah satu warga," ujar Victor Indrabuana, Pendiri Ron Ron Dog Care (RRDC), saat dihubungi Tim Tugu Jogja, Selasa (21/9/2021).
Ia pun memutuskan untuk datang dan menyelamatkan belasan anjing tersebut. Diketahui ada 17 ekor anjing yang diselamatkan, 8 ekor di antaranya remaja, 2 ekor dewasa, dan 7 ekor masih bayi. Dibantu dengan pihak kepolisian dan perangkat desa setempat, mediasi dilakukan di rumah jagal tersebut.
Warga tersebut ternyata merupakan seorang penjual dan jagal anjing sejak tahun 1990. Setelah mendapat penjelasan dari pihak kepolisian, warga tersebut bersedia untuk menyerahkan belasan anjing itu kepada tim RRDC.
ADVERTISEMENT
"Guguk-guguk itu pup dan pipis dalam karung. Dan mereka akan langsung dipotong tanpa dimandikan. Itu mau (dilihat) dari segi apapun jelas gak layak konsumsi," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa rumah jagal itu tak berizin dan tidak memenuhi standar kesehatan. Bahkan, hewan yang dijagal tidak memiliki surat kesehatan bebas penyakit.
Soal adanya konsumsi daging anjing, menurutnya edukasi menjadi hal yang penting. Masyarakat perlu memahami soal standar kesehatan makanan yang mereka makan.
"Dari dinas terkait, harusnya pengawasan lebih ketat. Kalau ada wabah rabies bagaimana? Yogya kan dinyatakan bebas rabies," ujarnya.
"Banyak anjing sudah mati diracun, baru dipotong lalu dijual ke warung. Bukannya itu bahaya sekali? Makan bangkai yang beracun," tutupnya.