Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Belum Semua Tenaga Kerja di Indonesia Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
23 Desember 2022 14:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) atau BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan belum semua tenaga kerja di Indonesia terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan. Tak hanya itu, masih banyak peserta yang berstatus non aktif kepesertaannya.
ADVERTISEMENT
Direktur pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia saat ini tercatat untuk peserta ada sekitar 36 juta tenaga kerja. Kendati demikian ia juga mengaku ada tenaga kerja yang non aktif.
"Berarti memang secara kepesertaannya masih ada haknya untuk jaminan hari tua (JHT). Di mana JHT tersebut belum dicairkan," ujar Roswita, Jumat (23/12/2022) di Yogyakarta .
Dia mengakui memang saat ini belum seluruh tenaga kerja yang menjadi peserta BPJamsostek. Di mana berdasarkan peta Jalan Bappenas itu ada sekitar 90 juta. Sehingga memang masih ada tenaga kerja yang belum tercover perlindungan BPJamsostek tersebut. Hanya saja memang golongan ini ada yang PNS,
TNI/Polri yang menjadi peserta Taspen.
Roswita mengklaim saat kepesertaan tenaga kerja dalam program BPJS Ketenagakerjaan terus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas dari berbagai keuntungan yang diberikan untuk para peserta. Tak hanya itu, BPJamsostek sendiri terus berupaya meningkatkan layanan.
ADVERTISEMENT
"Kami juga memiliki target untuk terus melakukan peningkatan sampai semesta pekerja Indonesia," terangnya.
Dia menambahkan jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan masih terus mengalami peningkatan. Terlebih saat ini ada aplikasi Mobile BPJamsostek yang bisa diunduh oleh tenaga kerja peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dari aplikasi tersebut nantinya setiap peserta dapat melakukan pengecekan secara mandiri sejauh mana iuran BPJS Ketenagakerjaan yang telah dibayarkan oleh perusahaan di tempatnya bekerja. Dengan demikian, kepatuhan perusahaan akan terkontrol dengan baik.
"Jamsostek mobile itu di situ bisa dilihat saldo peserta dan bisa dilihat programnya, ikut program kapan dan terbayarkannya bagaimana. Jadi di situ bagian dari self control juga apakah iurannya lengkap dibayarkan ataupun tidak jadi kalau dibilang masalah upah lalu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini pihaknya memang berupaya meningkatkan layanan bagi masyarakat. Salah satunya adalah dengan memudahkan komunikasi, pihaknya juga menyelenggarakan layanan call center. Layanan contact center tersebut awalnya memang hanya call center, namun seiring dengan perkembangan kebutuhan maka ada perubahan fungsi contact center.
"Call center tersebut sebenarnya sudah mereka rintis sejak tahun 2011 yang lalu," terang dia.
Namun berbagai upaya terus mereka tingkatkan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Hingga akhirnya berubah menjadi contact center di mana sekarang mampu menjadi penyelesaian masalah bagi peserta yang menghadapi kendala.
Peran contact center tersebut ternyata terus mengalami peningkatan dan peserta yang mengaksesnya juga semakin banyak. Hingga akhirnya mereka berusaha menambah layanan dan bahkan hari Jumat (23/12/2022) ini pihaknya meresmikan contact center di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Ada 103 orang yang akan memberikan layanan kepada peserta. Siap menjawab pertanyaan selama 24 jam,"tambahnya.