Belum Semua Wisata di Jogja Punya Sertifikat CHSE

Konten Media Partner
10 Oktober 2021 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan Tugu Jogja. Foto: Sandra/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Tugu Jogja. Foto: Sandra/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Salah satu syarat bagi objek wisata untuk beroperasi adalah memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability). Namun, belum semua objek wisata di Jogja memiliki sertifikat itu.
ADVERTISEMENT
Sederet kendala dialami oleh pengelola objek wisata sehingga mereka belum memiliki sertifikat CHSE. Mulai dari tidak tahu cara mendaftar hingga ketakutan untuk mengurus biaya perpanjangan sertifikat CHSE.
"Kalau hotel dan restoran mungkin banyak yang punya CHSE, tapi kalau destinasi wisata masih kurang. Tidak lebih dari 50 persen," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Sabtu (9/10/2021).
Padahal saat ini, jumlah kunjungan wisata ke Jogja telah meningkat di tengah penerapan PPKM Level 3. Adanya pelonggaran aturan jadi pemicu meningkatnya kunjungan wisata.
Di akhir pekan, sejumlah objek wisata di Jogja selalu diserbu wisatawan. GKR Bendara mengungkapkan pariwisata memang tak bisa menutup diri.
"Sehingga kita sekarang harus mengutamakan wisata sehat," ujar GKR Bendara.
ADVERTISEMENT
Ia pun tidak mempermasalahkan dengan adanya kunjungan wisatawan. Namun, ia mengingatkan agar wisatawan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku untuk cegah penyebaran COVID-19.
Ia optimis level PPKM di Yogyakarta bisa turun ke level 2. Harapannya, semua wisata sudah punya sertifikat CHSE saat PPKM Level 2 diterapkan. Hal ini bertujuan agar semua objek wisata bisa dibuka.
“Kita bersama Dinas Pariwisata berupaya mendorong agar wisata semua memiliki CHSE agar saat PPKM level dua ditetapkan, wisata bisa buka bersama-sama," tuturnya.
Harapannya, dibukanya pariwisata di Yogyakarta turut memberikan dampak positif pada UMKM.