Belum Sepekan, 2 Orang Bunuh Diri di Gunungkidul

Konten Media Partner
7 November 2019 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gantung diri. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gantung diri. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Belum genap sepekan kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, peristiwa yang sama kembali terjadi. Kali ini, Kariyo Rejo Alias Kariyo Pagi (83), warga Nglipar kidul, RT 01/04, Desa Nglipar, Kecamatan Nglipar nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pohon Mengkudu, Kamis (7/11/2019) dinihari.
ADVERTISEMENT
Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Septa Rahmat (24) tetangga Kariyo Reja melintas melalui jalan di dekat rumah korban ketika pulang dari sebuah kegiatan. Perangkat Desa Nglipar ini melihat ada sosok yang terduduk di bawah pohon dekat rumah Kariyo Rejo.
"Saat itu sorot lampu motor saya menerpa seseorang yang terduduk di lahan dekat rumah mbah Kariyo Rejo,"tuturnya.
Sesampai di rumah, ia hanya memarkir kendaraannya dan kembali ke lokasi tempat orang terduduk tersebut karena penasaran. Dengan membawa senter, Septa pergi ke tempat tersebut untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
Septa mengaku kaget ternyata orang yang terduduk di bawah pohon tersebut adalah Kariyo, tetangganya. Sapta langsung histeris karena ternyata Kariyo sudah tak bernyawa akibat seutas tali tambang warna biru yang melilit lehernya dan diikatkan ke Pohon Mengkudu.
ADVERTISEMENT
Sapta langsung berteriak meminta tolong dan seketika itu juga warga langsung menyemut. Dan peristiwa itupun langsung dilaporkan ke Mapolsek Nglipar. Tak lama kemudian, aparat kepolisian bersama petugas puskesmas tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan pemeriksaan.
Kapolsek Nglipar, AKP Sumarya membenarkan peristiwa tersebut. Bersama dengan petugas Puskesmas I Nglipar pihaknya langsung melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan luka bekas penganiayaan.
"Mbah Kariyo meninggal murni karena bunuh diri. Jenazah langsung kami serahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan,"paparnya.
Menurut Sumarya, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik. Ada luka memar di leher diduga karena jeratan tali. Pihaknya memperkirakan Kariyo sudah meninggal dua jam sebelum tubuhnya ditemukan. Pihaknya juga masih mendalami penyebab aksi nekat yang dilakukan oleh Kariyo. Berdasarkan informasi tetangga dan keluarga, Mbah Kariyo itu menderita sakit sesak nafas cukup lama.
ADVERTISEMENT
"Dua bulan lalu beliau juga sudah mau bunuh diri tapi ketahuan anaknya. Fakta ini menguatkan jika mbah Kariyo meninggal karena bunuh diri,"paparnya.
Sebelumnya, Sabtu (2/11/2019) lalu, aksi bunuh diri dilakukan oleh Murtiningsih (58) warga Padukuhan Gantungan Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar. Wanita yang berprofesi sebagai sopir pick up ini mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di bawah pohon rambutan belakang rumahnya. Diduga aksi nekat tersebut dilakukan ketika hilang ingatan, sebab beberapa tahun lalu Murtiningsih mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala. (erl)
------------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
ADVERTISEMENT