Konten Media Partner

Benda Purbakala Ditemukan di Lahan Pertanian Gunungkidul

28 Juli 2022 15:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benda purbakala yang ditemukan oleh warga di lahan pertanian Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Benda purbakala yang ditemukan oleh warga di lahan pertanian Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Sebuah benda purbakala berupa batu berbentuk balok, dengan lubang kotak di tengahnya ditemukan oleh warga di Padukuhan Munggur, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul. Batu tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama namun baru heboh beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Diduga, batu unik tersebut merupakan sebuah artefak Yoni dari masa peradaban kuno. Beredar kabar batu tersebut sempat ditawar kolektor dengan nilai fantastis namun tidak dilepas oleh pemiliknya
Ika Trisnawati, anak pertama dari pemilik lahan menuturkan, batu tersebut diketahui sudah sejak lama ada. Bahkan batu tersebut sudah ada sebelum ayahnya membeli lahan tersebut dari pemilik sebelumnya. Dan selama ini memang dibiarkan begitu saja oleh orangtuanya.
"Ya kami tidak mengetahui bahwa batu tersebut merupakan peninggalan sejarah peradaban," ujar Ika, Kamis (28/7/2022).
Ia dan keluarganya menganggap batu tersebut hanyalah batu biasa tidak memiliki nilai sejarah tertentu atau kekuatan tertentu. Dan masyarakat di Padukuhan Munggur dan sekitarnya menyebut batu tersebut sebagai batu lumpang.
Ia sendiri kaget karena beberapa hari lalu ada beberapa orang dari Balai Cagar Budaya (BCB) yang datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Namun saat itu, ia bersama keluarga tidak mendapat pemberitahuan ataupun undangan berkaitan dengan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ya saya heran. Kok kami tidak diundang selaku pemilik lahan, harusnya kami kan dikasih tahu," terang dia
Salah seorang pemerhati alam dan spiritual, Ary Karyowiguno meyakini jika batu itu adalah batu Yoni. Dari pengamatan yang dia lakukan, Yoni tersebut diperkirakan berasal dari abad 7 sebelum Masehi.
Di mana ciri-ciri batu Yoni adalah terdapat lubang di tengah batu yang digunakan untuk menaruh Lingga. Pada bagian depan, terdapat tatahan batu yang corong ke depan. Namun untuk kepastiannya, ia meminta untuk menunggu Dinas yang akan datang melakukan pengecekan. seperti apa biar dinas terkait yang melakukan identifikasi.
"Yoni merupakan simbol dari kesuburan. Sedangkan Lingga disimbolkan sebagai kejantanan. Tetapi Yoni ini tidak ada Lingganya, bisa saja hilang atau memang terpisah," terang ketua komunitas pemerhati alam, Hyang Bhagawadgita itu.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk batu, kemungkinan ini adalah batu asli Gunungkidul yang memang memiliki karakteristik tersendiri. Dia meyakini ada sebuah kisah mengapa batu tersebut bisa berada di tempat tersebut.
Untuk melindungi situs bersejarah itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kalurahan dan dinas terkait agar dilakukan identifikasi lebih lanjut untuk kemudian mengambil tindakan penyelamatan dan pengamanan.
Warga sekitar, Sukirno (65) meyakini jika batu itu merupakan peninggalan dari para leluhur sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran. Oleh karenanya, ia bersama warga setempat seringkali datang ke batu tersebut untuk membersihkannya.
"Kami mencoba merawat dan menjaganya dari tangan-tangan nakal yang ingin mencuri," kata dia.
Terpisah, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY mendatangi situs Yoni di Pedukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul pada Rabu (27/7/2022) kemarin.
ADVERTISEMENT
Ketua TACB, Disbud DIY, Andi Riana mengatakan batu berbentuk Yoni tersebut sudah sejak lama diketahui keberadaannya. Terutama oleh warga setempat. Kendati demikian pihaknya akan tetap melakukan pengkajian berkaitan dengan benda tersebut.
Melihat bentuknya, Riana memastikan Yoni tersebut bagian dari kepercayaan Hindu aliran Siwa. Batu tersebut dijadikan sebagai media pemujaan bagi Dewi Parwati, pasangan Dewa Siwa.
"Kemungkinan dibuat di abad 9 masehi, karena Lingga-Yoni umumnya berasal dari era itu," jelasnya.
Yoni tersebut memiliki dimensi tinggi 40 centimeter (cm), lebar bawah 56×56 cm, serta badan berukuran 40×40 cm. Pada Yoni tersebut terdapat lubang untuk Lingga kedalaman sekitar 25 cm dengan panjang dan lebar 18×18 cm.