Konten Media Partner

Berakhir Damai, Siswa Bawa Sabit ke Sekolah Tak Dikeluarkan

11 September 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GR, Siswa SMP N 5 Ngawen Gunungkidul (kaus kuning). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
GR, Siswa SMP N 5 Ngawen Gunungkidul (kaus kuning). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Video yang viral di media sosial perihal seorang siswa nekat mendatangi sekolah dengan membawa sabit akhirnya berujung damai. Pihak orang tua murid mewakili anaknya, GR, bersedia meminta maaf kepada pihak sekolah.
ADVERTISEMENT
Melalui penandatanganan surat pernyataan minta maaf, kedua belah pihak menyatakan tidak memiliki dendam satu sama lain. Di samping itu juga, kedua belah pihak sepakat untuk tidak melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.
Surat perjanjian yang dibuat oleh Tomo Sumito (65 tahun), warga Padukuhan Purworejo, RT 04 RW 02, Desa Jurang Jero, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, mewakili anaknya GR. Sementara pihak kedua yakni Kepala SMP Negeri 5 Ngawen, Sriyana (54), warga padukuhan Pelem, RT 01 RW 03, Desa Pundungsari, Kecamatan Semin, Gunungkidul.
"Terkait dengan adanya kejadian kesalahpahaman yang dilakukan oleh GR pada hari Jumat, 6 September, sekitar pukul 09.30 WIB. Kita sepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Kepala SMP Negeri 5 Ngawen, Sriyana, Rabu (11/9).
ADVERTISEMENT
Surat pernyataan damai kedua belah pihak. Foto: erl.
Orang tua dari GR meminta maaf kepada pihak sekolah atas kejadian tersebut. Pihak sekolah pun bersedia memberikan maaf kepada siswa tersebut. Selain itu GR berjanji tetap patuh pada tata tertib sekolah yang berlaku selama menjadi peserta didik SMP Negeri 5 Ngawen.
Sriyana menambahkan, kedua belah pihak juga tidak menyimpan dendam di kemudian hari. Mereka juga sepakat untuk tidak membuat laporan polisi terkait siapa pun dan apa pun yang berhubungan dengan kesalahpahaman tersebut.
Kendati demikian, sampai saat ini, GR masih berstatus sebagai siswa di SMP N 5 Ngawen. Pihak sekolah juga tidak akan mengeluarkan GR dan memberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Ia mengatakan, sekolah akan terus membimbing GR sampai lulus nanti.
ADVERTISEMENT
GR sendiri mengaku memang gemar bermain handphone. Namun tidak setiap hari dirinya membawanya ke sekolah. Kebetulan hari Kamis (5/9/2019) lalu, dirinya sedang membawa handphone di sekolah dan lantas disita oleh gurunya.
"Saya seneng banget main handphone," ujar GR. (erl/adn)