Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Berawal dari Cinta Budaya Jogja, Pengusaha Ini Bangun Usaha Retail
12 Januari 2022 17:15 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Rasa ketertarikan terhadap suasana dan budaya Yogyakarta membuat seorang pria bernama Henky Sampatti Huang, ini menjatuhkan hati dan mulai membangun bisnisnya. Meski sempat melewati jatuh bangun, dirinya berhasil mendirikan sebuah retail bangunan yang menjadi salah satu yang besar di Jogja dan patut diteladani anak muda.
ADVERTISEMENT
Usahanya di bidang penyedia material bangunan hingga perlengkapan dalam rumah dengan barang yang teruji membuat retail bangunannya kerap jadi jujukan para pemborong sampai dengan warga Jogja. Ia sendiri memulai usaha retail bangunan ini sejak pindah ke Jogja.
Ternyata awal mulanya tak lepas dari kecintaan pada Jogja dan seakan menemukan sihir dari daerah istimewa ini. Pria asal Tanjung Pandan ini, tinggal lama di Jogja hingga mengembangkan usahanya yang berdiri dari nol ini hingga 14 tahun lamanya.
"Saya nggak kepikiran mau di jogja. Kalau ditanya cita-cita waktu kecil nggak ada. Jadi memang misteri dapatnya dimana. Kebetulan banyak teman hingga sampai ke Jogja. Saya suka sama budaya Jogja dan cocok dengan saya. Saya juga mencoba jadi bagian dari Jogja," papar CEO QHomemart, Henky saat ditemui di kantornya pada Kamis (23/12/2021).
Tak sekedar berbisnis, Henky mengatakan bahwa usaha yang didirikannya punya cita-cita yang besar yakni ingin menjadi bagian dari Jogja. Dimana ia bisa berkontribusi pada masyarakat baik dalam pembangunan dan juga perekonomian.
ADVERTISEMENT
"Kita berbisnis bukan hanya sekedar bisnis, tapi berusaha berkolaborasi agar berguna bagi masyarakat sekitar untuk kesejahteraan bersama," imbuh pria lulusan jurusan manajemen Universitas Tarumanegara itu.
Panggilan sebagai seorang pengusaha dimulai sejak ia duduk di bangku kuliah. Meski telah mempelajari sebagian basic hal dalam perkuliahan, ia mengaku masih terus mencari tahu seputar dunia usaha. Rasa ingin tahu Henky yang tinggi mendorongnya mengikuti serangkaian seminar sampai dengan membaca buku tentang bisnis. Dari situlah dia banyak mendapat masukan.
"Selalu belajar dan beradaptasi intinya. Kalau dibilang sukses, masih biasa saja. Masih banyak yang lebih sukses," katanya.
Di masa itulah dia memulai bisnis dari distribusi barang. Namun sayang dirinya sempat mengalami kepahitan ditipu oleh karyawannya sendiri. Namun Henky menyebut itu adalah tantangan yang biasa. Ibarat semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa. Butuh mental yang kuat untuk menghadapi masalah demi masalah.
ADVERTISEMENT
"Awalnya mulai dari distribution, jadi ambil barang dari port kemudian kita distribusikan. Sempat juga ditipu karyawan di perjalanan. Udah biasa. Itu pengalaman," kenangnya.
"Kita perbaiki terus kesalahan yang terjadi, itu pengalaman berharga masa kita mau masuk ke lubang yang sama. Kita belajar terus untuk bisa melewati bukannya malah mundur. Kalau punya mental berpikiran maju dan positif itu menjadi bekal. Hadapi lalu cari jalan keluar. Pasti ada," ujarnya dengan semangat.
Hingga akhirnya dari nol, Henky mulai membangun usahanya setelah merantau ke Jogja. Perlahan tapi pasti, dengan dukungan keluarga, teman dekat dan banyak kolega, usaha retail bangunan miliknya mulai mengembangkan sayapnya. Dari toko kecil, usahanya kian melebar dan semakin banyak pasokan bahan material hingga perkakas rumah tangga.
"Awalnya belum pernah terpikir, saya memulai dari nol dan mendapat dukungan dari banyak pihak. Tapi usaha memulai itu kembali ke diri sendiri, gimana saya harus menyiapkan mental dan positif thinking. Yang penting terus bisa beradaptasi," paparnya.
ADVERTISEMENT
Meski usahanya berkembang besar, namun ia tak lantas melupakan Jogja dan juga lingkungan sekitarnya. Dalam perkembangannya, ia merangkul banyak masyarakat. Seperti visinya dan yang kemudian juga tertuang dalam visi perusahaan ialah menjadi berkat bagi sesama. Itulah yang menjadi moment membahagiakan bagi pria berusia 40 th itu yakni kala usahanya memberi manfaat bagi banyak orang.
"Saya ingin menjadi bagian dari Jogjakarta. Saya suka melihat masyarakat tumbuh dan sejahtera bersama. Sebagai manusia bukan hanya bisnis tapi juga menjadi berkat bagi banyak orang," ucapnya.
"Kita sudah mulai kerja sama dengan pengrajin lokal. Kita berpartner menjualkan hasil produksinya. Dari kayu, ubin klasik bernuansa batik dan handicraft rotan, mebel dan masih banyak," imbuhnya.
Sementara itu proyek terbarunya kini ialah memunculkan nuansa budaya dalam ketersediaan barang rumah tangga dengan sentuhan lokal. Harapannya sentuhan budaya khususnya Jawa ini dapat memberikan penghargaan bagi kekhasan lokal. Selain itu Henky juga mulai aktif untuk mengikuti berbagai Asosiasi, salah satunya Asosiasi Pengusaha Ritel indonesia atau dikenal sebagai DPD APRINDO. Henky menjabat sebagai Wakil Ketua 2 yang membawahi mengenai Bidang Komunikasi , Bidang Diklat, Hubungan Industrial, Kebijakan Publik, Hukum & Legal, CSR, UMKM, Dan Kemitraan. Keikut sertaanya di APRINDO ini menjadi adalah wujud kepeduliannya kepada kesejahteraan masyarakat dan warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Tentu saja untuk sampai ke titik yang bisa dikatakan sukses seperti sekarang, ia menyebut bahwa ada banyak hal yang dipelajari. Tentu saja Henky menyebut butuh keterbukaan cara berpikir dan berusaha memandang hal dari sisi positif dan memetik pelajaran di baliknya.
"Tantangan cukup banyak mengingat pengusaha harus tahu banyak hal, kebijakan pemerintah, permodalan, pembinaan SDM. Setidaknya harus punya mental menjadi pengusaha, lalu selalu berpikir positif dan fokus serta semangat," sebutnya.
Kepada anak muda, ia membagikan sedikit tips serta hal yang menjadi motto dirinya yang patut diteladani. Menurutnya untuk memulai sebuah usaha uang bukanlah orientasi dari segalanya melainkan bagaimana untuk memberikan kontribusi pada sesama.
"Motto selalu berpikiran positif dalam segala situasi. Menjadi pengusaha harus memiliki tujuan berbagi bersama tidak hanya untuk diri sendiri sehingga manfaatnya dirasakan orang banyak. Kita mesti berguna bagi orang banyak. Jangan duit melulu, bikinlah sesuatu bersama untuk masyarakat," katanya.
ADVERTISEMENT
Menebarkan positif mindset menurutnya adalah hal ampuh karena ini bisa menular dan juga memancarkan energi serta saling mendukung satu dan lainnya. Selain itu ia juga berpesan agar anak muda tak terbuai lifestyle yang boros.
"Jangan habis mengikuti lifestyle. Karena itu nggak pernah habis kalau fokus ke itu. Nanti modalnya habis. Fokus dan berpikir positif, punya mental kuat dan maju," pungkasnya.