Konten Media Partner

Berburu Foto Apik Bak Negeri di Atas Awan di Gunungkidul

20 Agustus 2020 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Gunung Ireng, yang memungkinkan pengunjung melihat pemandangan bak negeri di atas awan. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Gunung Ireng, yang memungkinkan pengunjung melihat pemandangan bak negeri di atas awan. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Moment libur panjang 1 Muharram kali ini bisa dimanfaatkan untuk liburan. Berbagai destinasi wisata di Gunungkidul sudah bisa dikunjungi mengingat Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 melalui Dinas Pariwisata Gunungkidul setempat sudah memberikan rekomendasi uji coba terbatas hampir semua destinasi wisata yang ada.
ADVERTISEMENT
Tidak ada salahnya jika mengunjungi Gunung Ireng, sebuah destinasi di ujung selatan Kepanewonan Patuk Kabupaten Gunungkidul. Di Gunung Ireng, wisatawan seolah berada di Negeri di Atas Awan karena ketika memandang jauh ke depan, hamparan awan tipis nampak berada di bawah pengunjung.
Beberapa spot foto telah dibuat oleh para pegiat Desa wisata Pengkok untuk menambah suasana asri destinasi tersebut. Sebuah gubuk sengaja dibuat di ujung bukit agar bisa dimanfaatkan untuk berswafoto. Di tempat ini, tak jarang banyak yang memanfaatkannya untuk membuat foto pernikahan ataupun foto preweding.
Gunung Ireng sendiri menurut Legenda adalah sebuah tempat dari buah kemarahan Raden Bratasena atau Bima yang ingin mengusir monyet-monyet di sekitaran Gunung Merapi. Awalnya, Raden Brataseno berniat untuk menendang monyet-monyet tersebut namun meleset dan mengenai bebatuan. Batu tersebut berwarna hitam sehingga oleh masyarakat setempat dinamakan Gunung Ireng.
ADVERTISEMENT
Untuk menuju ke Gunung Ireng sejatinya tidak terlalu sulit. Dengan menggunakan sepeda motor ataupun roda empat, wisatawan hanya butuh menempuh perjalanan sekitar 30-45 Menit. Gunung Ireng berada di Kalurahan Pengkok, sekitar 5 kilometer dari Bukit Bintang.
Akses menuju ke Gunung Ireng sudah cukup mudah karena hingga ke lokasi jalan beraspal sudah memadai meski belum bisa dilalui bus besar. Mobil juga sudah sampai ke parkiran lokasi Gunung Ireng. Usai dari tempat parkir, pengunjung hanya tinggal berjalan beberapa belas meter semata.
"Tidak ada retribusi. Hanya uang pemeliharaan dan parkir, hanya Rp 5.000 dengan rincian Rp 3.000 untuk pemeliharaan dan Rp 2.000 parkir," ujar Ketua Pokdarwis Gunung Ireng, Riyanto, Kamis (20/8/2020).
Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, pihaknya telah membangun beberapa titik untuk penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Beberapa tempat cuci tangan telah disediakan oleh pengelola lengkap dengan sabun untuk cuci tangan. Setiap pengunjung diwajibkan menggunakan masker selama berada di Gunung Ireng.
ADVERTISEMENT
Untuk menyaksikan hamparan awan dan terbitnya matahari, pengunjung disarankan tiba di lokasi sekitar pukul 05.00 WIB. Karena ketika sudah di atas pukul 07.00 WIB, kemungkinan besar awannya sudah menghilang tersapu oleh sinar matahari pagi.