Konten Media Partner

Bersatunya Muhammadiyah dan NU Adalah Persatuan Saudara Kandung

21 Juli 2019 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq (tengah) bersam aKetua Pemuda Ansor Temanggung Sukron Wahid, dan Ketau Pemuda Muhammadiyah Temanggung Bejo Tursiyam, dalam pertemuan di Pendapa Pengayoman, Sabtu (20/7/2019). Foto: ari
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq (tengah) bersam aKetua Pemuda Ansor Temanggung Sukron Wahid, dan Ketau Pemuda Muhammadiyah Temanggung Bejo Tursiyam, dalam pertemuan di Pendapa Pengayoman, Sabtu (20/7/2019). Foto: ari
ADVERTISEMENT
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), adalah dua organisasi terbesar di Indonesia, maka jika keduanya bersatu maka akan menjadi sebuah kekuatan besar di Tanah Air. Bahkan, jika keduanya solid diyakini akan mampu menangkal segala persoalan bangsa.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq, saat menghadiri acara "Temu Sedulur Pemuda Muhammadiyah-Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Temanggung", dengan tema Pemuda Ayem Temanggung Gandem, di Pendapa Pengayoman, Sabtu (20/7/2019).
"Kegiatan penuh persaudaraan seperti ini adalah yang dinanti-nanti masyarakat, bersatunya NU dan Muhammadiyah, bersatunya Pemuda Ansor dan Pemuda Muhammadiyah ibarat bersatunya saudara kandung. Dua-duanya berada di garis terdepan pergerakan Islam di Indonesia dalam menjaga NKRI, mulai zaman pergerakan kemerdekaan hingga saat ini," ujarnya.
Ketika Indonesia menghadapi pasang surut perjuangan dalam mengusir penjajah, ketika menumpas paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila di tahun 1965 NU dan Muhammadiyah-lah yang paling depan. Ketika era reformasi runtuhnya orde baru ada KH Abdurrahman Wahid dan Amien Rais adalah tokoh di garda terdepan.
ADVERTISEMENT
"Saya tentu berharap bersatunya Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor di Temanggung ini bisa melahirkan sesuatu yang sangat produktif dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Sebagaimana diketahui akhir-akhir ini di Indonesia muncul ancaman terhadap tegaknya NKRI, paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan mulai termanifestasikan dalam gerakan sosial masyarakat. Kita tentu berharap ini bisa diminimalisir dan yang terdepan bisa menghadapi ini hanyalah NU dan Muhammadiyah,"katanya.
Menurut Hadik, dua-duanya adalah ahlussunnah wal jamaah, jadi tidak ada alasan bagi NU dan Muhammadiyah untuk berpisah, terutama dalam rangka menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Soal perbedaan shalat subuh pakai doa Qunut atau tidak, itu tidaklah penting sebab yang lebih penting adalah shalat subuhnya. Dikatakan, itu hanyalah perbedaan kilafiyah artinya tidak mendasar.
ADVERTISEMENT
Ketua Pemuda Muhammadiyah Temanggung, Bejo Tursiyam, mengatakan pihaknya bersama Pemuda Ansor memang sudah sepakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa. Temu sedulur ini menjadi jembatan untuk mengadakan agenda selanjutnya dalam suatu kegiatan rutin dan nyata serta membawa manfaat bagi masyarakat. Kokam Muhammadiyah dan Banser NU pun siap untuk bersama-sama merapatkan barisan.
"Tujuan kita adalah bersama-sama membangun bangsa ini, ada target di bulan Oktober nanti saat peringatan Sumpah Pemuda kita akan adakah kegiatan bersama. Setelahnya adalah kegiatan riil ke masyarakat, ini untuk menghilangkan kesan gap antara Kokam dan Banser selanjutnya kita bisa cair,"katanya.
Ketua Pemuda Ansor Temanggung, Sukron Wahid, menuturkan memang akhir-akhir ini, terutama setelah pilkada, pilpres, seakan terjadi polarisasi di masyarakat. Padahal perbedaan pilihan atau pendapat semestinya tidaklah menjadi masalah karena itu merupakan hal wajar di alam demokrasi. Berangkat dari sini maka NU-Muhammadiyah sepakat berjalan beriringan.
ADVERTISEMENT
"Kita ini sama-sama pemuda hanya berada di rumah yang berbeda saja, tapi prinsipnya sama. Kita akan bareng-bareng membangun Temanggung, sebab generasi muda akan menjadi penopang kehidupan berbangsa dan bernegara. Nah, di sini kita akan menyamakan visi persepsi bagaimana menjaga wilayah kita menjaga toleransi dan kondusivitas," katanya. (ari/fra)