Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Biaya Kornea dari Nepal Hanya 8 Juta per Pasang
16 Juli 2018 15:34 WIB
Diperbarui 18 Agustus 2019 17:41 WIB
ADVERTISEMENT
Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) Bank Mata Yogyakarta menggandeng Nepal Eye Bank-sebuah lembaga donor kornea asal Nepal-demi mengatasi minimnya donor kornea.

“Dari kerjasama dengan Nepal Eye Bank ini, sekarang kami bisa mendapatkan 10 kornea siap cangkok tiap bulannya,” ujar Ketua PPMTI-Bank Mata Yogya yang juga operator pencangkokan kornea Prof. dr. Suhardjo saat ditemui di RS Sarjito, Senin (16/7).
ADVERTISEMENT
Suhardjo yang juga dokter senior spesialis mata di Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogya itu menuturkan, saat ini di Yogya saja ada sebanyak 107 pasien yang butuh kornea baru.
Tanpa kornea baru, mata pasien akan terus mengalami kebutaan kornea dan menambah daftar panjang kebutaan kornea yang jumlahnya kini mencapai 5 persen dari total kebutaan seluruh dunia.
“Yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebutaan itu hanya keratoplasty (transplantasi kornea), sayangnya di Indonesia donor minim dan kalau beli biaya sangat mahal,” ujarnya
Adapun biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan kornea dari Nepal atau processing fee atau service cost itu jika ditotal hanya Rp 8 juta per pasang kornea.
Processing fee itu untuk keperluang mengambil kornea dari jenazah pendonor sampai sterilisasi kornea dengan pengawet khusus. Padahal jika mengambil kornea dari Amerika, biaya processing fee bisa mencapai Rp 25 juta. Mengingat jarak yang terpaut jauh untuk membawa kornea itu ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Biaya untuk mendapatkan kornea dari Nepal itu hanya sepertiganya dibanding ambil dari Amerika,” ujarnya.
Berkat menggandeng Nepal itu, hanya dalam waktu dua pekan sejak kerjasama diteken, Bank Mata Yogya sudah bisa langsung mendapatkan 10 kornea yang sudah dicangkokan sejak awal hingga pertengahan Juli 2018 ini.
Ada pula dua warga Yogya yang bersedia mendonorkan korneanya pasca meninggal dunia. Sehingga sampai pertengahan Juli ini total ada 12 kornea yang sudah dicangkokkan. (ATX)