Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
BMKG : Waspadai Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Di Kulon Progo dan Sleman
29 April 2018 12:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Curah hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berangsur-angsur mulai berkurang. Dimulai dari DIY bagian timur selatan, perlahan-lahan mengarah ke arah barat dan utara. Berkurangnya intensitas hujan tersebut menandakan jika DIY sudah memasuki musim kemarau.
ADVERTISEMENT
Meski sudah memasuki musim kemarau, tetapi potensi cuaca ekstrim masih dimungkinkan terjadi. Pihak BMKG menghimbau agar masyarakat mewaspadai potensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo. Potensi cuaca ekstrim akan hilang ketika seluruh DIY sudah memasuki musim kemarau.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi Geofisika Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Joko Budiyanto mengungkapkan, curah hujan di timur selatan DIY kini sudah mencapai 50 milimeter per dasarian. Kondisi ini perlahan akan bergeser ke arah Barat dan akhirnya ke Utara.
DIY akan memulai musim kemarau di bulan Mei ini. Penurunan intensitas hujan terjadi di hampir sebagian wilayah Gunungkidul kecuali di Kecamatan Gedangsari dan Ngawen. Di mana dua kecamatan ini masih dimungkinkan turun hujan di bulan tersebut meskipun skalanya rendah.
ADVERTISEMENT
"Kami imbau masyarakat khususnya petani untuk menyesuaikannya. Sementara di sepanjang pantai kami mengimbau masyarakat waspada gelombang tinggi,"tutur Joko, Minggu (29/4/2018).
Di Kulon Progo kemarau akan dimulai di kawasan paling timur yaitu Temon dan Kokap bagian timur. Selanjutnya Wates, Pengasih, Lendah, Panjatan, Sentolo, Galur baru Nanggulan. Sleman menjadi Kabupaten paling terakhir memasuki musim kemarau yaitu kecamatan Pakem dan seputaran Gunung Merapi.(erl)