BPS Sebut Pelancong Mancanegara ke DIY Turun 7,8 Ribu pada Oktober 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat wisatawan mancanegara mengalami penurunan pada bulan Oktober 2024 dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 18,64 persen.

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menyampaikan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada bulan Oktober sebesar 7,8 ribu.

Angka tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kunjungan yang tercatat pada bulan September sebesar 9,6 ribu wisatawan.

Hal serupa juga terjadi secara year on year yang mengalami penurunan 8,29 persen dimana tahun pada bulan Oktober lalu kunjungan Wisman mencapai 8,5.

Secara kumulatif dari Januari hingga Oktober tercatat 89,9 ribu kunjungan selama 5 tahun terakhir dari Covid-19 pada tahun 2020 sampai 2024 ini jumlah tertinggi.

Kendati begitu dirinya menyebut jumlah tersebut belum bisa menyamai bisa menyamai jumlah sebelum terjadinya Covid-19 yang mencapai 94,15 ribu kunjungan.

Kumulatif tercatat 89,9 ribu kunjungan. “Selama 5 tahun terakhir 2000 sampai 2024 periode ini tertinggi belum bisa menyampai sebelum Covid yaitu 2019 yang mencapai 94,15 ribu kunjungan,” katanya saat diwawancarai wartawan di kantor BPS DIY, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Senin (2/12/2024)

Berikutnya pada Oktober 3 negara terbesar yang pertama adalah Malaysia dengan share mencapai 43 persen kedua Singapura 9,68 persen ketiga adalah Perancis 4,84 persen.

“Pada bulan Oktober ini mengalami pergeseran, biasanya Tiongkok berada di posisi ketiga (terbesar) baru Perancis, sekarang Perancis lebih tinggi daripada Tiongkok,” ujarnya.

“Pertumbuhan secara month to month (MtM), wisatawan nusantara asal Malaysia terjadi penurunan 32,48 persen, sedangkan untuk Singapura maupun Perancis sama-sama mengalami kenaikan masing-masing 4,26 persen peranci 17,34 persen,” katanya.

“Untuk kunjungan dari tahun ke tahun (YoY), Malaysia mengalami kenaikan 6,64 persen, Singapura mengalami penurunan 43,31 persen dan Perancis naik 77,93 persen.

Herum menyampaikan jika dilihat berdasarkan kawasan, ASEAN menjadi yang tertinggi dengan share 64,97 persen. Disusul dengan Eropa mencapai 19,14 persen, dan kawasan Asia selain ASEAN mencapai 10,31 persen. (Hadid Husaini)