Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Bulog Lakukan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Pangan di Yogyakarta
21 Mei 2018 13:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY, Kedu dan Banyumas lakukan intervensi terhadap pasar. Kali ini mereka melaksanakan intervensi dengan melakukan operasi pasar menggunakan Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Operasi pasar ini mereka lakukan mulai hari ini, Senin (21/5) dan akan terus dilakukan menyesuaikan keadaan pasar.
ADVERTISEMENT
Kepala Perum BULOG Divre DI Yogyakarta Akhmad Kholisun mengatakan Bulog mendapatkan mandat untuk melakukan gerakan stabilisasi harga, terutama di kala harga-harga mengalami kenaikan akibat peningkatan permintaan dan menurunnya pasokan. Gerakan stabilisasi tersebut mereka lakukan dengan operasi pasar di beberapa saluran seperti rumah pangan kita (RPK) ataupun operasi pasar dadakan lainnya.
"Operasi pasar ini untuk memastikan stok di pasar cukup,"tuturnya, Senin (21/5).
Akhmad menambahkan, secara umum harga berbagai komoditas masih stabil, ketika ada kenaikan itu masih dalam batas yang wajar dan disebabkan oleh kenaikan permintaan. Terkait dengan stok, pihaknya memastikan stok berbagai komoditas di DIY masih aman. Untuk kebutuhan ramadan maupun lebaran nanti, stok masih akan tetap aman.
Saat ini stok beras di DIY mencapai 9.300 ton, dengan stok tersebut makan komoditas beras masih akan aman untuk beberapa bukan mendatang.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk stok gula pasir, ia menyebut gula pasir saat ini mencapai 4.000 ton dan sangat cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sementara stok minyak goreng juga mencapai 141 ribu liter. Hanya daging sapilah yang kini stoknya tinggal 200 kilogram dari sebelumnya 700 kilogram. Berkurangnya stok daging sapi ini terjadi karena daging sapi dari Bulog ternyata sangat diminati, terutama untuk industri hotel dan restoran. Kendati tinggal 200 kilogram, tetapi ia memastikan stoknya akan sangat aman.
"Sekarang dalam proses pengiriman. Jumlahnya sekitar 4 ton daging sapi,"tambahnya.
Ia mengakui jika saat ini komoditas yang harganya cenderung naik adalah telur dan daging ayam. Kenaikan kedua komoditas ini terjadi akibat peningkatan permintaan dari masyarakat terutama untuk industri rumah tanga pembuatan kue ataupun kuliner lainnya. (erl)
ADVERTISEMENT