Bupati Sleman Ancam Tuntut Pengelola Homestay Lokasi Pesta Seks

Konten Media Partner
15 Desember 2018 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengancam akan menutup homestay yang digunakan untuk pesta seks beberapa hari yang lalu. Ancaman tersebut dikeluarkan karena menganggap peristiwa tersebut sangat mencoreng Kabupaten Sleman dan DIY sebagai Kota Pelajar.
ADVERTISEMENT
Sri Purnomo mengatakan, jika nanti pemilik homestay yang dijadikan lokasi untuk pesta seks tersebut terbukti mengetahui peristiwa tersebut namun diam saja, maka pihaknya akan langsung menutup homestay tersebut. Penutupan tersebut untuk memberi efek jera kepada siapa saja yang terlibat.
Menurutnya, pemilik hotel ataupun homestay di Sleman yang jumlahnya mencapai puluhan ribu bahkan bisa lebih, harus turut serta menjaga iklim kondusif yang ada di Yogyakarta. Seharusnya, pemilik penginapan, hotel ataupun homestay lebih selektif dalam menerima tamu agar tidak disalahgunakan.
"Kita minta pemilik penginapan, hotel ataupun homestay juga proaktif. Jangan sampai kejadian memalukan itu terjadi lagi," tuturnya, Sabtu (15/12).
Saat ini, pihaknya juga tengah menyelidiki apakah homestay tersebut mengantongi izin atau tidak. Jika sudah mengantongi izin maka pihaknya akan mengevaluasi izin yang sudah dikeluarkan. Karena dalam proses perizinan ada syarat yang harus dipenuhi.
ADVERTISEMENT
Jika ternyata belum mengantongi izin, maka justru pengelola homestay terancam sanksi lebih berat lagi. Sebab di Sleman, untuk penginapan, hotel ataupun homestay harus mengantongi izin. Hal tersebut sudah tertuang dalam peraturan daerah yang sudah ditetapkan cukup lama.
"Kita tengah selidiki itu. Ada izinnya atau tidak," ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang mencoreng DIY tersebut. Para pihak yang terlibat diharapkan mendapatkan sanksi hukum yang tegas agar ada efek jera dan tidak terulang kembali di kemudian hari.
Ia berharap kepada masyarakat untuk berperan aktif melakukan pengawasan terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya. Masyarakat bisa menjadi filter pertama terkait ancaman dari hal-hal yang bersifat negatif seperti pesta seks beberapa hari lalu. (erl)
ADVERTISEMENT