Konten Media Partner

Bupati Temanggung Ajak Warga Beli Batik Temanggungan

2 Oktober 2020 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batik klasik khas Temanggungan motif mliwis sebagai penggambaran filosofi Prabu Angling Dharma yang dipercaya berasal dari Bojonegoro yang saat ini merupakan sebuah desa di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Batik klasik khas Temanggungan motif mliwis sebagai penggambaran filosofi Prabu Angling Dharma yang dipercaya berasal dari Bojonegoro yang saat ini merupakan sebuah desa di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Bupati Temanggung, Jawa Tengah, Muhammad Al Khadziq mengatakan, momentum peringatan Hari Batik Nasional tahun 2020 ini harus dijadikan sebagai penyemangat para pembatik dan masyarakat luas untuk semakin mencintai serta melestarikan batik sebagai warisan adi luhung nenek moyang bangsa. Maka ia mengajak warganya untuk mengapresiasi batik karya perajin lokal dengan cara membeli dan memakainya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, batik asli karya perajin Temanggung yang memiliki berbagai corak dan warna memang sangat indah dari segi maupun estetika. Ciri khasnya bermotif serba alam menggambarkan tanaman yang banyak tumbuh di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, Prau yakni tembakau, kopi, panili, klengkeng lalu seputar seni budaya bermotif jaran kepang atau alam. Bahkan hewan berupa ikan uceng yang saat ini telah masuk dalam khasanah kekayaan Kabupaten Temanggung setelah mendapat sertifikat indikasi geografis.
"Hari ini adalah hari batik, masyarakat di mana-mana memakai batik dan ini adalah momentum bagi kita untuk terus mengembangkan batik lokal, batik Temanggung yang sekarang batiknya terus berkembang. Saya lihat semakin hari batik Temanggung semakin banyak dipakai oleh masyarakat dan saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung ayo bersama-sama kita membeli hasil batik dari para perajin asli Temanggung,"katanya, Jumat (2/10/2020).
ADVERTISEMENT
Menurut Khadziq, Hari Batik Nasional di Indonesia yang selalu diperingati setiap tahunnya itu terutama sejak batik memperoleh pengakuan dunia. Pada tahun 2009 batik diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Setelah itu, pamor batik makin naik, bahkan tidak hanya di dalam negeri tapi juga sampai luar negeri.
"Para perajin saya ucapkan terimakasih luar biasa jerih payah para perajin untuk membuat batik Temanggung. Semoga ke depan batik Temanggung bisa lebih berjaya dan lebih merajai di pasar baik di dalam maupun di luar kabupaten Temanggung,"katanya.
Khadziq berharap meski saat ini masih berada di masa pandemi COVID-19 yang secara nyata telah menhantam berbagai sendi kehidupan masyarakat, namun para perajin batik diminta untuk tetap semangat. Agar bisa bertahan pemasaran batik harus lebih kreatif tidak hanya dilakukan secara konvensional di toko tapi juga bisa dilakukan penjualan secara daring yang bisa menjangkau wilayah lebih luas. (ari)
adv