Konten Media Partner

Cara Membedakan Keris Asli dengan Replika

4 November 2019 6:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengunjung sedang melihat pameran keris yang digelar di Museum Sonobudoyo, Minggu (3/11). foto: Gery
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengunjung sedang melihat pameran keris yang digelar di Museum Sonobudoyo, Minggu (3/11). foto: Gery
ADVERTISEMENT
Keris salah satu tipe senjata jenis belati yang menjadi warisan budaya bangsa Indonesia sejak ribuan tahun silam. Istilah keris juga sering disebut tosan aji yang merujuk arti benda besi pusaka.
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman tentu membawa dampak pada tiap lini kehidupan, tak terkecuali dengan peninggalan warisan budaya seperti keris. Beragam variasi keris mulai dikembangkan demi pelestarian senjata pusaka nusantara. Hingga muncul inovasi pembuatan keris yang digunakan untuk sekadar perlengkapan aksesori ruangan sebagai pajangan.
Rupanya tidak banyak masyarakat tahu mengenai perbedaan antara keris orisinal dan replika. Menurut Nilo Suseno, Ketua Paguyuban Keris Lar Gangsir Yogyakarta, ada beberapa tips untuk mengetahui perbedaan keris orisinil dengan replika.
"Perlu diketahui setiap keris memiliki karakteristik masing-masing. Jadi untuk permulaan alangkah baiknya bisa membaca pustaka perkerisan lebih dulu," paparnya saat ditemui di eks gedung KONI, Kompleks Museum Sonobudoyo, Minggu (03/11).
Pria yang kerap disapa Nilo ini mengungkapkan, langkah berikutnya dapat belajar melalui paguyuban-paguyuban keris berbasis forum untuk saling silang informasi pengetahuan.
ADVERTISEMENT
"Biasanya belajar secara informal lebih banyak ilmunya karena saling berbagi pengetahuan dari semua kalangan," katanya.
Menurutnya, dari berbagai langkah permulaan itu setidaknya bisa mengetahui prinsip-prinsip dasar atau pakem tentang keris orisinil dan replika.
Selain melihat pameran, pengunjung juga bisa berkonsultasi pada koletor maupun pakar keris. foto: Gery
Kemudian terdapat metode lain seperti memahami dari segi material dan teknik pengelolaan tempa.
"Seperti material, kalau zaman dahulu menggunakan baja dan meteorit yang jatuh ke bumi berupa titanium dan nikel," ujarnya seraya menambahkan bahwa kini material meteorit telah diganti dengan nikel.
Untuk teknik penempaan, Nilo mengaku semua itu tergantung pada empu (pembuat keris). Jika empu itu sudah mahir pasti kualitas yang dihasilkan bernilai tinggi.
Ia pun menjelaskan bentuk keris asli zaman sekarang lazimnya lebih berat, daripada zaman dahulu yang lebih ringan.
ADVERTISEMENT
"Semacam tidak terasa ditangan, mungkin ada pengetahuan terputus dari tiap empu sehingga bisa berbeda," katanya.
Dari sekian tips tersebut, Nilo menambahkan bahwa seiring waktu masyarakat pasti akan terlatih untuk membedakan keris asli dan replika. Kendati bentuknya persis sekalipun, semua itu tergantung pada jam terbang.
(Ludgeryus Angger P/Feva)