Cerita Paguyuban Andong Malioboro yang Terdampak Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
19 Juni 2020 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andong melintas di kawasan Malioboro. Foto: dok. Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Andong melintas di kawasan Malioboro. Foto: dok. Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Paguyuban andong Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap agar ekonomi di Yogyakarta kembali menggeliat. Para kusir dari alat transportasi tradisional dari Yogyakarta ini sudah tak mendapatkan penghasilan sejak awal Maret 2020 lalu
ADVERTISEMENT
Ketua Paguyuban Andong DIY, Purwanto mengatakan sejak munculnya kasus COVID-19 pada awal Maret lalu para kusir andong di Yogyakarta berhenti beroperasi.
“Tidak ada penumpang sama sekali sejak awal Maret,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (19/6/2020).
Purwanto mengatakan sejak berhenti beroperasi hingga saat ini para kusir pun tidak ada pekerjaan sama sekali. “Pekerjaan sampingan tidak ada,” katanya.
Ia mengaku para kusir hanya mengandalkan sisa tabungan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Bahkan ada yang terpaksa untuk menjual kudanya karena benar-benar terdesak.
“Ada yang jual kuda untuk beli pakan kuda dan menghidupi rumah tangga,” ucapnya.
Untuk bantuan, menurut Purwanto sebagian besar anggota paguyuban telah menerima dari Presiden RI. Yakni sebesar Rp600 ribu yang diberikan tiga kali. “Anggota kami ada sekitar 470, kemarin yang mendapatkan bantuan ada 380an orang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Purwanto mengatakan mulai momen lebaran hingga saat ini memang sudah ada yang beroperasi. Namun masih sedikit yakni sekitar sepuluh andong saja. (atx)