Cerita Para Aktor saat Syuting Film Merindu Cahaya de Amstel

(dari kiri ke kanan) Brisia Jodie, Rachel Amanda, Bryan Domino, Ridwan Remin, saat Meet & Greet Merindu Cahaya de Amstel, di Sleman City Hall, Jumat (7/1/2022). Foto: Sandra/Tugu Jogja

Film Merindu Cahaya de Amstel bakal tayang di bioskop Indonesia pada 20 Januari 2022 mendatang. 3 pemerannya membagikan cerita pengalaman mereka syuting film yang terinspirasi dari kisah nyata itu.

Bryan Domani, salah satu pemeran utama dalam film Merindu Cahaya de Amstel menceritakan jika mereka mengambil latar tempat di Belanda dalam film tersebut. Ini menjadi kali pertamanya untuk syuting film di luar negeri.

“Saya belum pernah syuting di luar negeri, jujur aja,” katanya saat menghadiri Meet & Greet di Sleman City Hall, Jumat (7/1/2022).

Ia bercerita jika ketika ia menerima script film Merindu Cahaya de Amstel cukup tebal. Menurutnya, film ini memiliki cerita yang apik sehingga ia mau membintangi film ini.

Tantangan Bahasa hingga Suhu di Belanda

Karena syuting mengambil latar tempat Belanda, maka ia mau tak mau harus mempelajari Bahasa Belanda. Ia bercerita jika ia dan Amanda Rawles juga harus menggunakan Bahasa Indonesia dengan logat Belanda dalam film tersebut.

“Buat karakter aku dan Amanda Rawles itu bukan Bahasa Belanda doang. Tapi kita ngomong Bahasa Indonesia dengan logat Belanda,” ujarnya.

Rachel Amanda, mengungkapkan jika ia belajar banyak hal dengan syuting di Amsterdam, Belanda. Tak hanya soal bahasa, tetapi juga bagaimana orang-orang di sana menghargai waktu.

Ia mengungkapkan jika tim produksi tidak hanya dari Indonesia saja, tetapi juga ada orang Belanda. Hal ini membuatnya paham dengan beberapa budaya orang Belanda.

“Mereka itu strict dengan waktu,” tuturnya.

Profesionalitas para aktor kian diuji ketika hanya bisa berlatih selama kurang lebih 1 bulan sebelum berangkat ke Amsterdam, Belanda, untuk melakukan syuting. Mereka harus bisa menghafalkan naskah dalam Bahasa Indonesia maupun Belanda.

Beruntung, ada tim yang memfasilitasi mereka untuk belajar Bahasa Belanda dalam waktu cepat. Alhasil, dalam 1 bulan, mereka berhasil berlatih sebelum berangkat syuting.

Ridwan Remin, membagikan bagaimana para aktor harus berjibaku dengan suhu yang cukup dingin saat syuting. Hal ini tak dirasakan ketika ia syuting di Indonesia.

“Kedinginan, ngapalin script. Di sana udara bisa minus 2, mimnus 5. Beda dengan di Indonesia,” ujarnya.