Ciumi Payudara dan Kemaluan Bocah Perempuan, Lelaki di Bantul Diamankan Polisi

Konten Media Partner
29 Januari 2021 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumijan (50) saat yang kini diamankan polisi, Jumat (29/01/2021). Foto: Erfanto
zoom-in-whitePerbesar
Tumijan (50) saat yang kini diamankan polisi, Jumat (29/01/2021). Foto: Erfanto
ADVERTISEMENT
Aksi Tumijan (50) warga Padukuhan Salam RT 13 Dusun Galangan Kalurahan Patalan Kapanewonan Jetis Kabupaten Bantul memang keterlaluan. Lelaki yang berprofesi sebagai petani ini tega mencabuli anak-anak di bawah umur yang masih tetangganya sendiri.
ADVERTISEMENT
KBO Reskrim Polres Bantul, Iptu Sutarja menuturkan Tumijan terpaksa diamankan oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bantul karena telah melakukan pencabulan terhadap beberapa anak di bawah umur beberapa waktu yang lalu. Tumijan dijemput di rumahnya Jumat (29/1/2021) pagi.
Tumijan dilaporkan oleh salah seorang orangtua korban pencabulan karena anaknya mengalami tindakan tak senonoh oleh pelaku lebih dari satu kali. Kasus ini sempat melalui mediasi di tingkat padukuhan namun karena korbannya ternyata lebih dari satu orang maka akhirnya dilaporkan ke polisi.
"Beberapa anak diremas payudaranya dan diciumi kemaluannya,"ujar Sutarjo, Jumat (29/1/2021) di Mapolres Bantul.
Adv.
Pelaku dilaporkan tanggal 24 Desember 2020 atas perkara perbuatan cabul terhadap anak. Pasal yang dipersangkakan kepada pelaku adalah pasal 82 undang-undang RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman paling sedikit 5 tahun dan paling lama 15 tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Sutarjo menambahkan, motif pelaku melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur karena pelaku sangat  berhasrat dan bernafsu untuk memegang payudara dan alat kelaminnya ketika melihat anak-anak yang baru mulai tumbuh payudaranya.
"Jadi motifnya ini timbul hasrat nafsunya karena melihat anak-anak yang baru tumbuh,"paparnya.
3 anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar yang menjadi korban pencabulan adalah KRN (9), LTF (8) dan ZIL (7) tahun. Ketiganya merupakan tetangga pelaku yang sering bermain di sekitar rumah pelaku. Mereka dijanjikan akan diberikan boneka usai dicabuli.
Dari penyelidikan yang dilakukan oleh polisi menyebutkan, aksi pencabulan terakhir dilakukan oleh pelaku adalah terhadap KRN tanggal 2 Desember 2020 lalu. KRN menjadi korban pencabulan saat bermain di samping rumah pelaku.
ADVERTISEMENT
"Korban ini diajak masuk ke rumahnya kemudian kaos sama celananya dibuka terus memegang payudara dan menciumi alat kelaminnya,"paparnya.
Usai melakukan pencabulan pelaku meminta kepada korban untuk tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada orang lain. Karena menurut pelaku apa yang terjadi itu rahasia mereka berdua sehingga orang lain tidak boleh mengetahuinya.
Kendati demikian korban merasa gelisah akhirnya menceritakan peristiwa tersebut kepada kakak kandungnya. Setelah itu kakak korban langsung menceritakan peristiwa tersebut kepada orangtua mereka dan diteruskan ke tokoh masyarakat.
"Akhirnya dilakukanlah mediasi agar tidak dilaporkan ke polisi,"paparnya.
Namun usai mengetahui apa yang dilakukan pelaku terhadap anaknya sudah keterlaluan, maka orangtua KRN bersama warga setempat akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Polisipun melakukan penyelidikan hingga gelar perkara. Akhirnya pelaku diamankan ke Mapolres Bantul tadi pagi.
ADVERTISEMENT
Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian KRN telah menjadi korban pencabulan sebanyak 4 kali. Selain terhadap krm aksi bejat pemijahan juga dilakukan kepada dua bocah lainnya masing-masing adalah LTF (8) dan ZIL (9). Keduanya juga pernah mengalami kejadian yang sama lebih dari satu kali."LTF dicabuli 2 kali dan Zil 3 kali,"terangnya.
Kepada polisi, Tumijan mengaku sangat senang dan timbul hasrat untuk melakukan pencabulan ketika melihat anak-anak yang payudaranya baru tumbuh. Sehingga ia berupaya keras untuk membujuk anak-anak yang sering bermain di sekitar rumahnya agar bersedia diajak ke dalam rumah untuk dicabuli.
"Seneng aja lihat anak-anak yang payudaranya baru tumbuh,"ujarnya.
Tumijan mengaku aksinya lebih banyak dilakukan di rumah karena kondisi rumahnya memang sangat sepi ketika siang hari. Di mana istrinya pergi untuk bekerja serta dua anaknya juga tidak berada di rumah.
ADVERTISEMENT
Tumijan mengaku tidak menyalurkan nafsunya ke Pekerja Seks Komersial (PSK) karena tidak memiliki cukup uang. Kini Tumijan mengaku menyesal karena ketika dia ingat apa yang telah dilakukannya bayang-bayang kedua anak perempuannya menghantui lelaki ini.