Konten Media Partner

Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Jogja Minta Masyarakat Pantau Info BMKG di Medsos

30 November 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Data Informasi BPBD Kota Jogja, Aki Lukman Nor Hakim saat jumpa pers di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (DiskominfoSan) Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (29/11/2024)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Data Informasi BPBD Kota Jogja, Aki Lukman Nor Hakim saat jumpa pers di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (DiskominfoSan) Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (29/11/2024)
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja menyebut berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) kondisi cuaca kedepan akan lebih ekstrem dari kondisi cuaca di bulan November.
ADVERTISEMENT
BPBD juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) mengenai peningkatan level kebencanaan menjadi siaga yang akan dimulai pada tanggal 1-31 Desember 2024. Sedangkan hingga saat ini beberapa dampak curah hujan dengan level tinggi di Kota Jogja mulai terasa.
Terbaru, sebuah talud mengalami longsor sepanjang 40 meter yang mengancam 3 rumah warga di Ngampilan Kota Jogja dampak dari hujan deras pada Kamis (28/11/2024)
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Data Informasi BPBD Kota Jogja, Aki Lukman Nor Hakim menyampaikan bahwa status siaga nantinya akan bisa berubah sesuai dengan kondisi cuaca.
Pihaknya meminta masyarakat untuk menghindari berbagai potensi bencana alam dan menghimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.
Selain itu dirinya juga meminta agar masyarakat terus memantau informasi melalui media sosial (Medsos) BMKG untuk mengetahui kondisi terkini cuaca.
ADVERTISEMENT
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang bepergian karena tanggal 24 dan tanggal 31 itu libur nasional, padahal bulan hingga Februari nanti itu puncak cuaca ekstrem,” katanya saat jumpa pers di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo San) pada Jumat (29/11/2024).
Pihaknya juga memberikan informasi setiap 1-2 jam dari rilis yang dikeluarkan oleh BMKG.

Optimalkan KTB

Pihaknya sebelumnya juga telah melakukan uji coba alat Early Warning System (EWS) bersama dengan kelompok Kelurahan Tangguh Bencana (KTB) di beberapa wilayah untuk memberikan peringatan kebencanaan kepada masyarakat.
“Sebelum musim hujan ini, kami melakukan uji coba EWS pada 23 Agustus bersama KTB di wilayah yang dilewati Sungai Code, Winongo, Gajahwong, Belik kecuali Widuri. Kemarin kami latih begitu mendengar sirine, KTB nya baik masyarakat RT/RW harus berbuat apa,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu pihaknya juga telah memberikan fasilitas kepada KTB dengan alat-alat yang diperlukan untuk merespon kebencanaan. KTB diharapkan bisa juga memiliki peran untuk melakukan tindakan jika di wilayah terkecil tersebut, terutama jika terjadi pohon tumbang.
“TRC kami juga melakukan sinergi dengan KTB untuk memberikan edukasi 2025,” jelasnya. Hingga saat ini pihaknya telah membentuk 169 KTB di masyarakat sejak tahun 2013 di Kota Jogja. (Hadid Husaini)