Konten Media Partner

Densus 88 Amankan Karyawan Kebab Terduga Teroris di Sleman

12 Desember 2018 16:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Densus 88 Amankan Karyawan Kebab Terduga Teroris di Sleman
zoom-in-whitePerbesar
Densus 88 mengamankan seorang terduga teroris, AA alias Ibrahim di sebuah rumah usaha kebab di Krapyak Sidoarum Godean Sleman, Selasa (11/12/2018)  kemarin. AA yang berasal dari Indramayu diciduk oleh Densus 88 Antiteror ketika sedang makan siang di warung tak jauh dari tempat tinggalnya. AA yang baru tiga bulan bekerja di usaha Kebab tersebut diduga terkait dalam jaringan terorisme.   "Penangkapan AA dilakukan pukul 14.00 WIB kemarin. Saat itu, dia  sedang makan di warung yang berada di depan kontrakan yang juga kantor kebab tersebut," ujar M Gilang Syarifuddin, Kepala Dipo Project Yogya-Solo Kebab Turki kepada wartawan Rabu (12/12/2018). Gilang mengatakan karyawannya AA sudah mengabdi selama tiga bulan. AA sehari-hari bekerja sebagai pramusaji di kedai kebabnya. Sehari-hari, pemuda tersebut juga selalu tidur di kontrakan yang merangkap menjadi kantor.  “Sehari-hari di sini, tidur, main PS ya makan sama karyawan lain biasa saja, Penampilannya juga biasa saja pakai celana jeans, mengikuti mode," ujarnya. Karena penangkapan itu, Gilang  lantas menyusul AA ke Polda DIY dan sempat dimintai keterangan sebagai saksi atas penangkapan tersebut. “Saya kira awalnya curanmor atau narkoba tapi ternyata bukan, ada kaitannya dengan radikal atau kelompok tertentu,” ujar dia.  Suparti, pemilik warung tempat penangkapan AA mengaku cukup kaget atas kejadian tersebut. Ia tak menyangka AA yang hampir setiap hari makan di warungnya diamankan polisi karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme.  "Jadi pas itu AA sedang mengambil lauk makan siang. Lalu ada tiga orang polisi bermasker sekitar pukul 14.00 WIB datang menangkap," ujarnya. Saat penangkapan itu jalan di pertigaan ditutup dua mobil. "Saat itu kalau hanya 50 orang saja ada itu polisinya. Tapi yang menangkap ada tiga, pakai penutup wajah itu, hidung sama mulutnya tertutup,” ujarnya. Saat menangkap, tiga polisi yang diketahui berpakaian tanpa seragam tersebut sempat menanyai AA sebelum dibawa ke kantor polisi. “Mereka tanya, kamu Ibrahim bukan, dijawab iya lalu digeledah dan dibawa,” ujarnya.  Suparti mengaku cukup mengenal AA lantaran hampir setiap hari membeli makanan di warungnya. Dari Parti pula diketahui sosok AA yang kerap membicarakan terkait agama dan dan kaidah Islam saat sedang makan di warung.  “Kalau bayar sebulan sekali tanggal 7 waktunya gajian. Kalau di sini makan ngomongnya seperti ustad ya kaidah, hadist ya ngomong sama saya," ujarnya.  (atx/fra)
ADVERTISEMENT