Konten Media Partner

Desainer Yogyakarta Kenalkan Kain Sutera Singkong

21 Januari 2019 8:12 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Desainer Yogyakarta Kenalkan Kain Sutera Singkong
zoom-in-whitePerbesar
Tren fashion di tanah air terus berubah. Tema-tema baru selalu bermunculan menghadirkan sesuatu yang baru. Seperti yang diperkenalka  oleh desainer muda di DIY, Adeline Kusuma Wardani. Di awal tahun ini, ia sengaja memperkenalkan desain baju dengan bahan terbuat dari Sutera Singkong.
ADVERTISEMENT
Adeline mengungkapkan, tema ini sengaja diangkat agar penggemar fashion tidak lagi terpaku pada aturan fashion lawas. Sudah saatnya apapun bentuk tubuh wanita Indonesia, apapun warna kulit maka semuanya bebas menentukan gaya fashionnya sendiri. 
"This is our body, let's find the best outfit for us,"ujarnya.⁣
Adeline Kusuma Wardani wanita yang lahir 1982 ini berkecimpung di dunia fashion sejak tahun 2014. Awal tahun 2019 menjadi momen penting baginya untuk melakukan rebranding karya fashionnya di mana branding sebelumnya berlabel Minami.
Saat ini mulai branding baru dengan menggunakan nama dia sendiri - mengusung konsep outfit untuk unique size (plus size). Konsep desain ready to wear dengan loose cutting. Karena akan dipakai oleh konsumen dengan badan besar, maka bahan yang digunakan juga yang jatuh di badan. Selain itu ciri outfit Adeline adalah feminim minimalis. 
ADVERTISEMENT
"Jadi bisa dipakai ke kantor atau sekaligus ke pesta. Sehingga lebih bersifat on the go dan simple chic,"paparnya.
Kain sutera singkong dibuat secara tradisional dari alat tenun non-mesin. Bahannya menghasilkan tekstur yang sangat unik dengan slub (= sebuah istilah di industri tekstil dimana pada sebuah benang yang dipakai untuk tenun terdapat benjolan kecil dan halus) yang membuatnya tampak alami. Sutra singkong dibuat dari kepompong ulat sutra yang punya nama cantik, Samia Cynthia Rucini/Eri.
Tidak seperti ulat sutra mori Bombix, pupa di dalam kepompong dibiarkan hidup untuk tumbuh menjadi ngengat. Sutra singkong adalah 100% sutra dari ulat sutra Samia dan daun singkong. Semua benang ditenun sendiri oleh wanita desa dengan alat tradisional yang disebut Jantra. Dan dengan alat tenun non-mesin dengan teknik khusus. 
ADVERTISEMENT
Adeline Kusuma bisa meluangkan waktu sehari dalam seminggu untuk “me time”-nya. Ia gunakan untuk menggambar sebanyak-banyaknya. Sehingga ketika tiba waktunya desain akan dieksekusi, ia tinggal memilih gambar mana yang pernah dibuatnya. 
Di samping sebagai fashion influencer, Adeline juga aktif sebagai fashion designer. Adeline juga sering memberikan workshop tentang fashion designer, baik untuk anak-anak maupun dewasa. Maka untuk menyambut launching branding baru Adeline – beberapa rekanan hasil didikan Adeline akan turut serta menampilkan karya-karya mereka yaitu Lolalie, Gea Gallery, DIAN, Calyx & Rania.
(erl/fra)