Diduga Putus Cinta Ditinggal Nikah, Mahasiswi Asal Gunungkidul Gantung Diri

Konten Media Partner
13 Mei 2021 9:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi gantung diri. Foto: Pixabay/ArtWithTammy
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gantung diri. Foto: Pixabay/ArtWithTammy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gema takbir yang mulai berkumandang Rabu (12/5/2021) petang nampaknya tak mampu mencegah CSAA (22) warga Kampung Tegalsari RT 07 RW 08 No 60 Padukuhan Seneng Kalurahan Siraman Kapanewonan Wonosari Kabupaten Gunungkidul untuk merungkan niatnya mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
ADVERTISEMENT
Mahasiswi cantik ini nekat gantung diri saat buka puasa, Rabu (12/5/2021) petang kemarin. Gadis ini nekat gantung diri diduga karena diputus kekasihnya yang akan menikah dengan wanita lain. Hal tersebut terlihat pada chating terakhir WA milik korban dengan kekasihnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan Rabu petang sekitar pukul 17.00 WIB, ibu korban yang bernama M (55) pamit pada korban untuk berangkat ke masjid mengikuti kegiatan buka bersama. Saat ibu korban pamit, korban hanya menjawab singkat.
Di masjid, perasaan M dihantui kekhawatiran yang cukup mendalam. Ketika berdoa selepas sholat Magrib, M pun sempat meneteskan air mata. M langsung pulang ke rumah dan mendapati kondisi rumah terkunci. Tak hanya itu, semua lampu rumah tersebut dimatikan baik di dalam rumah ataupun luar rumah.
ADVERTISEMENT
Ibu korban kesulitan masuk ke rumah karena pintu dikunci dari dalam. Ibu korban berkali-kali berusaha memanggil korban dengan cara berteriak namun tak ada jawaban dari dalam rumah. M berusaha bertanya kepada tetangganya sebab helm dan motor korban masih di rumah.
Ada satu tetangga korban yang mengatakan selepas buka puasa yang bersangkutan memanggil korban untuk meminjam helm, namun tidak ada jawaban dari dalam rumah. Ibu korban lantas meminta tolong kepada warga sekitar agar bisa masuk ke rumah.
Warga kemudian berdatangan ke rumah tersebut dan membantu untuk masuk ke dalam rumah. Warga kemudian mencongkel jendela rumah dengan obeng dan akhirnya bisa dibuka. Namun demikian warga tidak berani masuk karena khawatir terjadi sesuatu.
ADVERTISEMENT
M yang sudah kebingungan dari sore kemudian nekat masuk ke dalam rumah melalui jendela tersebut. M mendapati anaknya telah tergantung pada blandar Cor pembatas ruang makan dan sapur. Sembari berteriak M menurunkan korban berharap anaknya bisa ditolong.
Wargapun mendobrak masuk dan membantu M menurunkan korban. Nampaknya korban sudah meninggal dan setelah itu warga melaporkan kejadian gantung diri Ke pihak terkait di antaranya ke Pemdes Siraman, Polsek Wonosari dan Polres serta Puskesmas.
"Kami kemudian ke TKP dan melakukan evakuasi serta pengecekan pada korban. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Korban murni meninggal karena gantung diri,"papar Kapolsek Wonosari, Kompol Mugiman, Rabu malam ketika dikonfirmasi.
----------------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.