Konten Media Partner

Dies ke-62, UPNVY Bahas Implementasi Bela Negara untuk Ketahanan Nasional

15 Desember 2020 21:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuliah Umum UPNVY yang bahas soal Implementasi Bela Negara Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Nasional, Selasa (15/12/2020). Foto: Len/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Kuliah Umum UPNVY yang bahas soal Implementasi Bela Negara Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Nasional, Selasa (15/12/2020). Foto: Len/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Universitas Pembangunan Negeri 'Veteran' Yogyakarta merayakan Dies Natalisnya yang ke-62. Dalam kesempatan itu, seakan kembali menilik sejarah, UPNVY mengadakan stadium generale yang mengangkat tema Implementasi Bela Negara dalam Rangka Mendukung Ketahanan Nasional.
ADVERTISEMENT
Rektor UPNVY, Mohammad Irhas Effendi menceritakan bagaimana kilas balik perjalanan universitas tersebut hingga akhirnya kini dikenal sebagai kampus yang berwarna bela negara. Tepat 26 tahun lalu yakni pada 1958 UPNVY didirikan oleh para veteran pejuang. Sebelum akhirnya berubah menjadi universitas negeri, UPNVY sempat beberapa kali mengalami perubahan kelembagaan.
"UPN yang saat itu memiliki dua cabang di Jawa Timur dan di Jakarta menjadi perguruan tinggi kedinasan dibawah Kementerian Pertahanan. Dalam perjalanannya ke beradaan perguruan tinggi kedinasan tidak lagi relevan kedinasan hanya boleh mendidik dan menghasilkan lulusan yang harus digunakan dan kembali ke departemennya," kata Irhas dalam sambutannya pada Selasa (15/12/2020).
Setelahnya UPN berganti wajah menjadi perguruan tinggi swasta di bawah naungan yayasan departemen pertahanan. Singkat cerita, UPN termasuk UPNVY pun kemudian beralih menjadi perguruan tinggi negeri di bawah naungan Kemdikbud.
ADVERTISEMENT
"Kita dianjurkan beralih menjadi perguruan tinggi negeri di bawah Kemendikbud. Menjadi perguruan tinggi di bawah Kemdikbud itu adalah sebuah diskusi yang cukup alot dan panjang. Karena dikawatirkan kalau kita keluar dari Departemen Pertahanan maka nilai-nilai yang diwariskan oleh para pejuang itu akan hilang," ujar Irhas.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Namun kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai bela negara tersebut tak terjadi. UPNVY pun berdiri sebagai universitas negeri yang akhirnya tetap mengusung warna nilai bela negara.
"UPN Veteran itu adalah satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia yang dalam Perpres pendiriannya itu secara tegas menyatakan bahwa pelaksanaan Tri Dharma di UPN 'Veteran' Yogyakarta maupun 2 UPN yang lain harus dilandasi oleh nilai bela negara," imbuhnya.
Salah satu hal yang terwujud diantaranya melalui program maupun pembelajaran yang berkaitan dengan bela negara. Selain itu, salah satu hal wajib yang menjadi ciri khas UPNVY yakni setiap menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Bela Negara.
ADVERTISEMENT
"Setiap mengadakan acara kami harus menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Bela Negara. itu adalah cara alami untuk menginternalisasi nilai-nilai bela negara. Maka kampus ini berwarna bela negara agar jadi sarana-prasarana juga harus mengarah ke sana," paparnya.
Dalam kesempatan itu, hadir Bambang Soesatyo Ketua MPR RI mengapresiasi apa yang selama ini sudah dilakukan oleh UPNVY sebagai bentuk mempertahankan nilainya sejak awal didirikan. Bahkan apa lagi pembahasan terkait bela negara sebagai peran ketahanan nasional ini menjadi salah satu upayanya.
"Keadaan seperti ini membuktikan bahwa kita tidak mundur, tidak berhenti, dan pantang menyerah. Acara hari ini adalah suatu kontribusi yang baik bagi bangsa dan negara," ujarnya.
Dalam pemaparan terkait usaha bela negara, Soesatyo berharap agar UPN tetap bisa menjaga nilainya sebagai kampus yang menjunjung bela negara.
ADVERTISEMENT
"UPN telah cukup dalam mempertahankan jati dirinya dengan jiwa bela negara sebagai pembentukan mahasiswa UPN," pungkasnya.