Konten Media Partner

Dikemas Ala Drakor, Film Laut Tengah Ajak Penonton Lihat Poligami dari Sisi Lain

6 Oktober 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para cast Film Laut Tengah saat menyapa langsung para penonton di Yogyakarta. (Foto : M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Para cast Film Laut Tengah saat menyapa langsung para penonton di Yogyakarta. (Foto : M Wulan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para pemain film Laut Tengah yakni Yoriko Angeline, Ibrahim Risjad, Aliando Syarief, Gabriel Prince dan penulis novel, Berliana Kimberly menyapa langsung para penonton di Jogja City Mall Yogyakarta, Sabtu (5/10/2024).
ADVERTISEMENT
Disutradarai oleh Archie Hekagery, film Laut Tengah ini mengusung tema poligami dengan pendekatan yang berbeda dimana dihadirkan dalam balutan komedi romantis. Penulis novel Laut Tengah, Berliana Kimberly mengatakan film ini akan membawa para penonton menyelami kisah perjuangan Haia (yang diperankan Yoriko) menjalani rintangan kehidupan hingga keluar dari masa lalu yang kelam, mulai dari impian kuliah S2 di Korea hingga kisah cinta yang penuh dinamika lantaran dia menjadi istri kedua.
Selain itu, Kimberly ingin menepis stigma poligami di masyarakat yang selalu mengarah pada keburukan. Lewat film ini, dia ingin menunjukkan sisi lain dari Poligami dalam peradaban Islam itu sendiri.
"Kenapa isu poligami yang diangkat? Justru karena poligami itu masih menjadi sesuatu yang kontra di masyarakat. Karena masyarakat itu sudut pandangannya sudah salah dari awal. Maka dari itu film Laut Tengah ini hadir untuk menjelaskan bagaimana hubungan perkawinan di Islam di Indonesia," kata Kimberly di sela-sela Cinema Visit di Yogyakarta, Sabtu (5/10/2024).
ADVERTISEMENT
Berliana juga menambahkan bahwa novelnya tidak hanya menyajikan kisah fiksi, tetapi juga mencoba memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hukum perkawinan Islam di Indonesia.
"Poligami bukanlah solusi atas perselingkuhan," tegas Kimberly.
Sejumlah pesan juga dibagikan di balik kisah yang telah memukau banyak pembaca ini. Pesan ini sejalan dengan perjalanan hidup karakter utama dalam novel Laut Tengah. Melalui berbagai cobaan yang harus dihadapi, karakter-karakter dalam novel ini belajar untuk bersabar, bersyukur, dan menemukan kekuatan di dalam diri.
"Tidak ada takdir yang sia-sia, bahwa seluruh takdir itu pada hakikatnya baik tapi terkadang kita sebagai manusia tidak menyelami makna yang ada di baliknya," kata dia.
Yoriko Angeline yang memerankan Haia, istri kedua Bhumi mengatakan bahwa dalam cerita sosok Haia yang diperankannya berada dalam kondisi tidak ideal hingga akhirnya harus rela dipoligami.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, Yoriko menegaskan dalam situasi apapun dalam kehidupan nyata, ia dengan tegas tak ingin dipoligami.
"Haia ini dalam posisi yang bukan keinginan dia dipoligami. Namun karena permintaan istri pertamanya tokoh Bhumi. Orang punya spekulasi berbeda tentang poligami, film ini menunjukkan sisi lainnya. Kalau saya tidak suka sharing, saya jangan sampai dan tidak mau semoga jangan sampai mengalami," ungkap Yoriko.
Sementara Ibrahim Risyad yang memerankan Bhumi mengaku ada tantangan tersendiri saat harus melafalkan bahasa Korea. Untuk mendalami bahasa Korea, Ibrahim dan pemeran lainnya juga harus rela secara khusus belajar bahasa Korea.
"Ada beberapa percakapan yang memang harus dalam bahasa Korea. Nah itu kita belajar secara khusus sekitar 2 minggu. Untuk syuting di Korea sendiri dilakukan selama 9 hari," ujar pemeran tokoh Bhumi ini,
ADVERTISEMENT
Dia juga mengaku sangat antusias ketika datang ke Jogja dan bertemu penonton. Ia merasa Jogja selalu menunjukkan energi positif yang membuatnya bersemangat untuk datang.
"Seru sekali di Jogja, energinya selalu besar. Kami yang lelah setelah dari beberapa kota langsung fresh lagi ketika ketemu teman-teman di Jogja yang sudah nonton film. Kami happy banget," ungkapnya.
(M Wulan)