Dilema Harga Buku Mahal dan Keinginan Membaca

Konten Media Partner
2 Agustus 2019 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pemuda sedang membaca buku. Jumat (2/8/2019). Foto: Birgita.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pemuda sedang membaca buku. Jumat (2/8/2019). Foto: Birgita.
ADVERTISEMENT
Ketika ada buku bagus yang ingin dibeli namun harganya sangat mahal, membuat kebanyakan orang berpikir dua kali untuk membelinya. Akibatnya mereka jadi mengurungkan niat untuk membeli atau bahkan menunda hingga punya uang cukup. Tentunya ini menjadi dilema tersendiri bagi orang yang kebetulan suka membaca atau baru ingin memulai kebiasaan membaca.
ADVERTISEMENT
Sudah jadi rahasia umum bahwa harga buku di Indonesia terbilang mahal. Beberapa tahun lalu, buku segarga di bawah Rp 50.000 masih dengan mudah ditemui. Namun sekarang, untuk jenis buku-buku populer, genre yang menarik memiliki harga yang tinggi.
Biaya cetak, distribusi, juga pajak jadi sebab harga buku menjadi mahal. Misalnya sebuah buku yang sudah dicetak, harga yang ditetapkan sebesar 40.000 rupiah. Nantinya setelah melalui proses distribusi, akan ketambahan ongkos distribusi dan membuat harga buku semakin naik dan naik. Ibaratnya harga seperti bola salju yang semakin membesar akibat biaya-biaya tersebut.
"Buku ini kalau yang dari luar itu kan memang ada biaya tax. Itu juga terpengaruh kurs" ungkap Uli Silalahi, founder salah satu pameran buku terbesar Big Bad Wolf (BBW), di Yogyakarta, Jumat (2/8/2019).
ADVERTISEMENT
Saat ditanya soal kaitan keterbacaan buku dan harga, ia tak menampik bahwa mahalnya harga buku mejadi salah satu alasan orang tidak membaca. Menurutnya keinginan masyarakat untuk membaca sebetulnya akan tinggi jika diberikan harga yang murah dan variasi yang beragam.
"Kita memberikan bervariasi banyak, buku yang banyak dengan harga yang terjangkau masyarakat pada umumnya senang. Ternyata mereka bukannya nggak mau minat baca, mereka punya kendala" ungkapnya.
Situasi tersebut yang kemudian menggugah dia menghadirkan pameran buku dengan harga jual yang murah terutama untuk buku impor. Melalui pameran buku murah bagi masyarakat, harapannya adalah bisa meningkatkan sekaligus memperluas minat baca masyarakat Indonesia.
Tetap Beli Buku Meski Mahal
Jika sudah hobi membaca atau membeli buku, semahal apapun akan tetap diburu oleh penggemarnya. Beberapa anak muda mengaku bahwa jika mereka mendapati buku yang mereka sukai mahal, mereka akan mengupayakan agar dapat membeli buku tersebut.
ADVERTISEMENT
Dita Eunike, mahasiswi Yogyakarta, misalnya mengakali buku mahal dan keinginannya untuk membeli dengan cara datang ke pameran-pameran buku dengan harga murah.
"Kalau buku mahal nunggu ada pameran diskonan," ungkap Dita.
Tak hanya menunggu pameran saja, dia terkadang harus merencanakan jauh-jauh hari dan mempersiapkan tabungan khusus untuk membeli buku. Jadi ketika ada buku yang dia inginkan, dia bisa membelinya.
Senada dengan Dita, Rolla Destarina warga Umbulharjo Jogja juga memilih untuk tetap membeli buku meskipun mahal. Dia tidak mempermasalahkan harus menunggu lama untuk menabung lebih dahulu sebelum akhirnya bisa membeli buku impiannya.
"Kalau mahal ya nabung dulu. Ngumpulin uang dulu baru beli bukunya" katanya. (Birgita/adn)