Konten Media Partner

Dinas Perdagangan Kota Jogja Sebut Harga Cabai dan Telur Melonjak, Ini Faktornya

7 Januari 2025 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pedagang bahan pokok di Pasar Beringharjo, Gondomanan, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pedagang bahan pokok di Pasar Beringharjo, Gondomanan, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Dinas Perdagangan Kota Jogja mencatat sejumlah lonjakan harga bahan pokok terjadi pada beberapa komoditas hingga awal Januari 2025.
ADVERTISEMENT
Beberapa komoditas yang mengalami lonjakan tersebut antara lain cabai dan telur. Bahkan pada tanggal 6 Januari, tercatat harga cabai rawit merah mencapai Rp100 ribu per kilogram. Harga tersebut melambung tinggi dibandingkan dengan harga pada akhir Desember 2024 yang masing di harga Rp65 ribu.
Kenaikan harga cabai ini dipicu oleh serangan hama pada tanaman cabai dan dampak cuaca ekstrem akibat musim hujan.
Sementara itu, harga telur ayam ras naik menjadi Rp 30.000 per kilogram dari kisaran harga normal Rp 26.000 per kilogram.
Ketua Tim Kerja Ketersediaan dan Pengendalian Harga, Evi Wahyuni menyampaikan jika beberapa sentra produksi cabai di beberapa daerah seperti di Boyolali mengalami kegagalan panen dipicu oleh serangan hama antraknosa dan penggerek buah.
ADVERTISEMENT
“Karena cuaca, pasokan juga terbatas, otomatis harga tinggi. Petani cabai di daerah Boyolali sampai gagal panen karena terkena patek/hama dan ini juga dirasakan se-Nasional,”ungkapnya pada Senin (6/1/2025)
Ia menyebut, hal itu diperparah dengan kondisi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi yang terjadi tersebut membuat hama sulit dikendalikan.
Evi juga mengungkapkan bahwa saat ini permintaan telur saat ini tengah mengalami kenaikan bahkan hal tersebut terjadi sejak pertengahan bulan Desember 2024 yang turut menjadikan harga telur ikut naik
Dinas Perdagangan Kota Jogja disebutnya terus melakukan koordinasi dan rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengenai kenaikan harga bahan pokok. Disebutnya dengan harga yang kian naik saat ini tidak ada intervensi yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian bahan pokok dalam jumlah yang besar yang bisa berdampak kepada langkanya pasokan.
“Begitu permintaan landai harga mengikuti. Masyarakat diharap membeli sesuai kebutuhan dan kemampuan. Selain itu, untuk pasokan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir,”imbuhnya.
Bagi sebagian pedagang, naiknya harga bahan pokok nampaknya tidak berpengaruh terhadap jumlah pembelian. Hal tersebut dialami oleh Mbah Paijem (70) yang setiap hari berdagang di Pasar Beringharjo.
“Kalau harga naik masih banyak yang beli. Walaupun disini tidak berani stok banyak cabai takut tidak habis karena setiap hari harga cabai naik turun,”katanya.
Ia berharap harga sejumlah kebutuhan pokok baik cabai maupun telur bisa segera stabil. (Hadid Husaini)