Dinkes Gunungkidul Minta Rumah Sakit Siaga Jika Ada Lonjakan Kasus Corona

Konten Media Partner
5 Oktober 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas membersihkan shelter wanagama Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas membersihkan shelter wanagama Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Jumlah pasien COVID-19 di wilayah Gunungkidul terus mengalami penurunan. Pemerintah setempat sudah menutup dua shelter yang mereka miliki, shelter Wanagama dan shelter petir. Kendati demikian, Dinas Kesehatan meminta semuanya siaga.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawati menuturkan di puncak pandemi COVID-19 bulan Juni-Juli 2021 kemarin, setidaknya ada 164 tempat tidur di RSUD Wonosari dan RSUD Saptosari yang diperuntukan pasien COVID-19. Namun seiring dengan penurunan jumlah pasien COVID-19, kini tempat tidur hanya tinggal 106 buah.
"Sisanya kami kembalikan untuk merawat pasien biasa," ungkap dia, Selasa (5/10/2021).
Dewi menuturkan, saat ini pihaknya mencatat ada sekitar 100 orang pasien aktif COVID-19 dan hanya 6 orang dirawat di rumah sakit. Sehingga nanti tempat tidur pasien COVID-19 akan berangsur dikembalikan ke perawatan pasien biasa.
Kendati demikian, ia meminta kepada rumah sakit untuk memiliki prosedur tetap ketika ada lonjakan lagi seperti pengalaman di bulan Juni dan Juli lalu. Di samping itu, rumah sakit juga harus tetap menyiagakan minimal 20 persen dari tempat tidurnya untuk merawat pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Saya harap rumah sakit tetap siaga kalau ada lonjakan. Tetapi harapan saya tidak ada lonjakan lagi,"tambahnya.
Selain mengembalikan tempat tidur rumah sakit menjadi tempat perawatan pasien biasa, pihaknya juga sudah menutup dua shelter yang mereka miliki sebelumnya. Shelter wanagama dikembalikan ke UGM sebagai pemiliknya sementara shelter Petir ditutup.
Pihaknya dalam dua minggu terakhir sudah menarik tenaga kesehatan di kedua sheltet tersebut untuk kembali ke pos mereka sebelumnya. Hal ini dilakukan karena sudah tidak ada pasien COVID-19 yang melaksanakan isolasi di dua shelter tersebut.
"Jadi kita kembalikan fungsinya," ujar dia.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menambahkan karena ada kecenderungan penurunan jumlah pasien COVID-19 maka untuk sementara shelter ditutup. Kendati demikian, ia menandaskan pemerintah Kabupaten tetap menyediakan shelter unuk perawatan pasien covid19.
ADVERTISEMENT
"Prinsipnya kita menyediakan shelter meskipun sekarang tidak ada pasien," tandasnya.