Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Diskominfo DIY Dorong Terbentuknya Forum KIM Tingkat Provinsi
5 Oktober 2021 20:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Rony Primanto, saat memberikan penjelasan. Foto: len/Tugu Jogja](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1633439179/kyupnhafiicudapv1had.jpg)
ADVERTISEMENT
Dalam sosialisasi peraturan daerah terkait keterbukaan informasi publik yang dilaksanakan hari ini, Rony Primanto selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY mendorong untuk segera terbentuknya forum KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) di tingkat provinsi.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini sudah terbentuk KIM Nusantara, tetapi untuk DIY sendiri belum termasuk didalamnya, karena belum memiliki Forum KIM di tingkat provinsi," jelas Rony, Selasa (5/10/2021].
Saat ini di wilayah Provinsi DIY masih Kota Yogyakarta yang masih dalam proses pembentukan forum KIM. Bahkan di Kulon Progo sendiri telah meraih gelar sebagai salah satu desa terbaik nusantara dalam hal keterbukaan informasi publik, tepatnya di Desa Karangsari.
Keberadaan Forum KIM sendiri dirasa perlu dan penting dalam kehidupan sosial saat ini terlebih setelah adanya globalisasi dan pandemi yang masih terus kita rasakan. Rony menyebutkan bahwa Forum KIM ini nantinya juga bisa menjadi kelompok dan forum yang dapat berguna untuk mengedukasi dan memberikan literasi masyarakat.
Menurut pengakuan Rony, ia mendapat arahan dari Gubernur DIY dan beberapa staf ahli yang menyebutkan bahwa program yang akan berjalan baik pada era pandemi dan pasca pandemi akan lebih efektif jika dimulai dari desa. Oleh karenanya dikembangkanlah Smart Village, atau suatu konsep pengembangan desa dengan dasar pemanfaatan sistem informasi yang digunakan untuk membantu pengelolaan dan pengoptimalan berbagai potensi desa yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencapai pengembangan Smart Village maka keterbukaan jadi prioritas. Dan KIM menjadi corong penggeraknya," ujarnya.
Pengoptimalan berbagai potensi yang dimaksudkan ialah pengelolaan lingkungan, kegiatan ekonomi, maupun budaya. Selain itu, di tengah maraknya hoaks yang beredar di masyarakat, KIM memiliki peran penting untuk melakukan fungsi edukasi dan literasi kepada orang-orang disekitarnya, tidak hanya soal hoaks tetapi juga bisa menjadi sarana edukasi dan literasi masyarakat akan adanya kebijakan dari pemerintah.
"KIM ini memiliki fungsi membantu pemerintah dalam edukasi dan literasi bagi masyarakat sekiranya. Karena mereka tentu lebih paham dan memiliki kedekatan baik psikologis atau budaya disekitarnya," imbuh Rony.
KIM ini bentuknya adalah sebuah forum atau perkumpulan masyarakat yang saling beekomunikasi dan berkoordinasi bersama. KIM umumnya berada si tingkat desa atau kecamatan.
ADVERTISEMENT
"Data tahun 2015 sendiri sudah ada 2500 KIM di nusantara, setelah kita update lagi sekarang di Jawa sendiri bahkan sudah lebib dari 4000 KIM. Sedangkan untuk forum KIM sendiri baru ada 6 atau 7 forum," Ungkap Yus Hartiman, Ketua Forum KIM Nusantara.
Yus berharap dengan adanya KIM ini bisa saling berbagi dan saling dukung untuk maju bersama. Juga dapat membantu memudahkan koordinasi dengan pemerintah terutama melalui Diskominfo DIY. (Syiva PBA)