Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Dispar DIY Promosikan Desa Wisata ke Kancah Internasional
13 September 2022 14:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata DIY Kembali menyelengarakan Jogja International Travel Mart (JITM) 2022. Event ini adalah penyelenggaraan yang ke 13 dan terselenggara atas kerja sama dengan ASITA dan PHRI DIY.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharja menuturkan, dua tahun pandemi sempat membuat JITM ini dilaksanakan secara online. Dan kali ini diselenggarakan secara offline dengan mengundang buyer dari luar negeri. Tema JITM tahun ini yaitu 'Stronger Recovery of Tourism'.
"Tema ini mengandung harapan dan optimisme yang tinggi bahwa kepariwisataan DIY akan pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," ujar dia, Selasa (13/9/2022).
Singgih mengakui potensi pariwisata saat ini cukup besar. Bahkan pada JITM kali ini pihaknya memasang target transaksi sebesar Rp 50 Miliar. Ia optimis mengingat berbagai peluang dapat mereka manfaatkan untuk mengundang wisatawan.
Pada penyelenggaraan table top ini buyer dan seller akan bertemu secara langsung dan mengadakan pertemuan dan transaksi bisnis yang diharapkan dapat memberikan prospek yang cerah untuk denyut Pariwisata kedepannya.
ADVERTISEMENT
"Even ini akan diikuti 50 buyer yang berasal dari berbagai negara," tuturnya.
Ada 60 orang seller yang berasal dari DIY dan sekitarnya dari Travel Agent, Hotel dan juga Destinasi Wisata dan perusahan. Beberapa negara yang sudah konfirmasi hadir di antaranya adalah Eropa, Asia dan Amerika seperti dari Perancis, Spanyol, Malaysia, Singapura, Thailand, India juga Kanada.
Jumlah negara yang akan hadir dalam travel agen kali ini sebenarnya lebih sedikit dibanding dengan pelaksanaan JITM sebelum pandemi COVID-19. Namun ia menandaskan negara-negara yang menjadi peserta kali ini memiliki potensi cukup besar.
"Kami berharap geliat aktifitas kepariwisataan di Yogyakarta bisa kembali setelah diterpa badai COVID-19 pada tahun 2020 dan 2021 silam," tutur dia.
Event ini juga sebagai ajang pertukaran informasi dan memperluas jaringan bisnis antar buyer dan seller, juga untuk mendiskusikan berbagai trend dan isu serta inovasi pada industry perjalanan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Pihaknya dari para buyer dari luar negeri yang tersebar dari mulai Eropa kemudian Kanada dan juga Asia tenggara. Mereka kemudian berkumpul di sini tujuannya adalah yang pertama karena mereka akan mengupdate kondisi setelah pandemi covid 19 ini.
Di mana paket-paket wisata pasti juga akan menyesuaikan karena adanya pandemi COVID-19 dan protokol kesehatan sehingga Asosiasi Tour and Travel Indonesia (Asita) sudah menyiapkan paket-paket yang diupdate dan tentu ini dikomunikasikan kepada para buyer.
"Harapan kami ini ada bagian dari apa menglihatkan sektor pariwisata untuk bangsa pasar mancanegara," terangnya.