Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada akhir bulan Juli ini, aktivitas penjualan hewan ternak untuk kurban mulai meningkat. Peningkatan aktivitas terlihat di dua pasar hewan, yaitu Siyono Harjo, Playen dan Munggi, Semanu.
ADVERTISEMENT
Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto, menuturkan karena saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19, Disperindag Gunungkidul menyiapkan fasilitas sterilisasi bagi kendaraan yang masuk dalam area pasar hewan. Sterilisasi ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 melalui media hewan ataupun kendaraan pengangkut hewan.
Johan menyebut, salah satu penambahan fasilitas tersebut adalah penambahan fasilitas kolam Dipping. Dipping merupakan kolam kecil berisi cairan disinfektan yang ditempatkan di pintu masuk di Pasar Hewan Siyono Kepanewonan Playen dan Pasar Hewan Munggi Kepanewonan Semanu.
Dalam dipping tersebut juga dilengkapi sarana shower atau penyemprot untuk bagian atas dan samping kanan kiri kendaraan pembawa hewan ternak, sedangkan kolam berfungsi untuk membasuh bagian roda kendaraan pembawa ternak tersebut. Tujuan dari pencelupan dan penyemprotan cairan disinfektan tersebut adalah untuk membunuh ekternal parasit pada badan hewan sapi ataup kambing.
ADVERTISEMENT
"Harapannya komoditas ternak sapi dan kambing yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul sudah bebas dari penyakit, dengan demikian ternak sapi dan kambing aman untuk dikonsumsi oleh manusia," ujarnya, Jumat (10/7/2020).
Menurut Johan, penambahan fasilitas kolam dipping dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat berbasis komoditas ternak sapi dan kambing. Ke depan Pasar Hewan Siyono dan Pasar Hewan Munggi dapat menjadi Pasar Rujukan Regional atau bahkan Nasional untuk komoditas ternak sapi dan kambing.
Selain Disperindag, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul turut melakukan antisipasi. Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan pemeriksaan hewan secara rutin dilakukan untuk memastikan kesehatannya.
"Permintaan untuk hewan ternak, terutama dari Gunungkidul sampai saat ini masih cukup tinggi," kata Bambang.
ADVERTISEMENT
Tingginya permintaan hewan ternak di Gunungkidul membuat pedagang hewan dari luar daerah pun ikut menyerbu masuk. Berdasarkan laporan DPP, tercatat sejumlah sapi didatangkan dari Madura, Jawa Timur.
Karena ada hewan ternak dari luar wilayah, DPP Gunungkidul tetap mewajibkan para pemiliknya menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari tempat asalnya. Aturan ini berlaku pula sebaliknya, jika ada hewan ternak dari Gunungkidul yang dibawa keluar daerah.
"Kami harus bisa menjamin hewan ternak aman dari antraks," jelas Bambang.