Konten Media Partner

Disperindag Sleman Stabilkan Harga Gula Pasir yang Terus Meroket

2 November 2023 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gula pasir. Foto: Sandra/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gula pasir. Foto: Sandra/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa pekan terakhir, harga gula pasir di Kabupaten Sleman terus meroket dimana saat ini berkisar mulai Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram. Bahkan tak menutup kemungkinan bakal terus naik di tingkat pengecer.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi itu, Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, berupaya menstabilkan harga gula pasir di pasaran melalui kegiatan pasar murah yang dijadwalkan digelar di 17 kapanewon (kecamatan) di Sleman pada November 2023.
"Disperindag Sleman telah merencanakan menggelar pasar murah pada pertengahan November di 17 kapanewon untuk membantu menstabilkan harga gula pasir," ujar Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Kabupaten Sleman Kurnia Astuti, Kamis (2/11/2023).
Kurnia mengatakan harga gula pasir yang tinggi ini dikarenakan oleh beberapa faktor. Salah satunya karena pasokan gula pasir mengandalkan dari Jawa Timur, mengingat produksi pabrik gula di Madukismo Yogyakarta sudah berhenti.
Kondisi itu pun menurutnya juga cukup berpengaruh terhadap harga gula di kabupaten Sleman, lantaran harga dari distributor juga sudah tinggi akibat terbebani biaya distribusi.
ADVERTISEMENT
Sehingga lewat pasar murah itu, Kurnia menyebut bakal lebih fokus pada penstabilan dan ketersediaan stok gula pasir sekaligus beras yang akan dilakukan menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 itu.
"Harga gula pasir yang akan dijual di pasar murah, kami juga koordinasikan dengan Bulog. Biasanya kami jual lebih murah Rp2.000 dari harga pasaran sebab, ada reduksi biaya distribusi yang kami lakukan," ucap dia.
Sementara Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengaku berencana menambah kuota gula pasir di program pasar murah. Hal itu dilakukan agar komoditas gula tersebut bisa kembali ke harga normal.
Adapun awalnya kuota gula pasir dalam program itu disiapkan sebesar 1,2 ton per kapanewon. Namun setelah dilaksanakan rapat bersama OPD terkait, kuota gula pasir pada program pasar murah akan ditambah menjadi 2 ton per kapanewon.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan dengan kuotanya ini kita tambah, cukup untuk masyarakat dan terutama pelaku UMKM kita. Serta kita harap harga (gula pasir) segera stabil," imbuh Kustini.
Terkait dengan kebutuhan gula pasir bagi pelaku UMKM, kata Kustini, mereka dapat mengakses gula pasir dengan harga murah melalui pasar murah di tiap kapanewon.
Dengan kuota reduksi biaya yang telah ditambah itu, Kustini berharap hal itu dapat membantu masyarakat yang membutuhkan gula pasir dengan harga murah.
(M Wulan)