Djaduk Ferianto Dikenang di Pembukaan Ngayogjazz 2019

Konten Media Partner
16 November 2019 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(kiri ke kanan) Petra (istri Djaduk), Butet Kertaradjasa, Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam X, Menkopolhukam Mahfud MD, Bupati Sleman, Sri Purnomo, saat Pembukaan Ngayogjazz 2019, Sabtu (16/11/2019). Foto: Birgita.
zoom-in-whitePerbesar
(kiri ke kanan) Petra (istri Djaduk), Butet Kertaradjasa, Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam X, Menkopolhukam Mahfud MD, Bupati Sleman, Sri Purnomo, saat Pembukaan Ngayogjazz 2019, Sabtu (16/11/2019). Foto: Birgita.
ADVERTISEMENT
Pembukaan Ngayogjazz 2019 diawali dengan mengenang Djaduk Ferianto. Diawali dengan pawai, salah satu orang dengan menggunakan egrang tampak membawa lukisan karikatur wajah Djaduk Ferianto. Banyak orang yang mengenal seniman senior yang tutup usia pada Rabu (13/11/2019) lalu sebagai salah satu penggagas maupun panitia Ngayogjazz.
ADVERTISEMENT
Suasana haru menghiasi suasana pembukaan itu. Pihak keluarga yakni Petra, Butet Kertaradjasa, dan anak Djaduk tampak menghadiri pembukaan acara tersebut.
Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam X dalam sambutannya mengungkapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian Djaduk. Ia mengaku bahwa Djaduk merupakan sosok yang patut dikenang atas usahanya dalam dunia seni. Pula mengenalkan seni yakni musik jazz pada masyarakat.
Wagub DIY juga sempat menyinggung bahwa alasan pembawaan musik jazz yang dibawakan dari desa ke desa tentunya memiliki dampak baik. Sehingga ia mengapresiasi langkah Djaduk sebagai salah satu penggagasnya.
"Tentu bukan tanpa alasan memilih desa sebagai panggungnya. Yang biasanya mewah serta kalangan elite yang berkerah saja yang bisa menikmati musik. Satu Nusa Satu Jazz-nya 2019 yang akan dimeriahkan oleh sejumlah musisi baik dari dalam maupun dari luar tentu berdampak bagi pertumbuhan pariwisata di DIY," pungkas Sri Paduka Pakualam pada Sabtu (16/11/2019).
Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam X saat sambutan di Pembukaan Ngayogjazz 2019, Sabtu (16/11/2019). Foto: Birgita.
Gelaran acara ini dihadiri pula oleh Menko Polhukam, Mahfud MD. Seperti halnya yang diungkap oleh Wagub DIY, ia mengatakan langkah Djaduk membawa persepsi jazz bisa dinikmati semua kalangan patut mendapat apresiasi.
ADVERTISEMENT
"Acara ini akan tetap berlangsung karena itu punya semangat untuk menyelenggarakan ini dan untuk menyelesaikannya sehingga kita teruskan apa yang sudah dicita-citakan mas Djaduk sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat kepada nusa dan bangsa melalui dunia seni," ujar Mahfud MD.
Djaduk dikenang sebagai salah satu orang yang punya misi untuk membawa musik yang dianggap elite oleh masyarakat. Melalui Djaduk, musik 'elite' itu bisa hadir di desa-desa.
"Dalam konteks acara ini telah berhasil membawa musik jazz yang pada umumnya dikenal atau dianggap sebagai musik kelompok elite, kelompok atas. Dengan kemampuan yang biasanya pakai mas Djaduk ingin membawa Jazz ini ke desa-desa sehingga seni yang mempunyai sifat netral dan bisa menyegarkan, bisa membuat kerukunan, bisa kita merenung untuk kebaikan," imbuh Mahfud.
ADVERTISEMENT