Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
DPRD DIY Minta Perbaikan Selokan Mataram Tak Kesampingkan Dampak untuk Warga
15 September 2022 15:46 WIB
ยท
waktu baca 4 menitDiperbarui 28 September 2022 9:24 WIB
ADVERTISEMENT
Pekerjaan perbaikan terhadap jaringan irigasi daerah irigasi di Kalurahan Karangtalun, Kulon Progo serta saluran irigasi cagar budaya Mataram berdampak pada sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di sebagian wilayah Sleman.
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat terutama kelompok petani mengeluh tidak adanya akses aliran air yang dapat digunakan, karena sejumlah selokan Mataram harus ditutup untuk sementara waktu selama perbaikan berlangsung.
Menindaklanjuti keresahan dari masyarakat tersebut, DPRD DIY melakukan peninjauan langsung untuk melihat perbaikan yang sedang berlangsung di wilayah Karangtalun tersebut.
"Kami berkunjung ke Karangtalun. Saya tadi terus terang, ga saya bayangkan seperti ini tapi bayangan saya seperti di selokan Depok, Melati seyegan gitu. Ternyata kami diajak kesini di (selokan yang menghubungkan) Kulon Progo- Magelang." kata Ketua Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin Sinaga, Kamis (15/9/2022).
Sebagaimana diketahui, selokan Mataram merupakan sebuah kanal irigasi yang menghubungkan dua sungai besar yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Sungai Opak dan Sungai Progo.
ADVERTISEMENT
Gimmy mengatakan apabila tujuannya untuk kebaikan masyarakat di masa mendatang, pihaknya akan mendukung perbaikan yang sedang berlangsung ini.
Namun, penutupan aliran air selama 3 bulan dirasa memberatkan masyarakat, khususnya kelompok petani. Oleh sebab itu, Gimmy meminta agar pelaksanaan perbaikan ini tidak mengesampingkan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan pengairan terhadap panenan sawahnya.
"Ini tahun 2021-2023 mudah mudahan bisa berjalan dengan baik, mudah mudahan musimnya juga mendukung. Cuman ada beberapa masukan dari komisi C. 3 bulan lho. Kita butuh kejelasan, kira kira 3 bulan itu pengaturan itu bagaimana? Tutup total atau sebagian? Kalau tutup total ini bagi masyarakat memang sudah dirasakan (dampaknya)," ungkap Gimmy.
Sementara, anggota Komisi C yang turut hadir dalam kunjungan ini, Yasit mengapresiasi perbaikan terhadap saluran irigasi ini. Ia juga menghimbau bagaimana caranya agar pembangunan dapat berjalan namun tetap mempertimbangkan kebutuhan masyarakat.
"Kalau bisa ada sebuah rekayasa ketika proyek berjalan tapi tidak menganggu kebutuhan petani. Karena petani ini menggantungkan pada saluran irigasi, selokan mataram sampai selokan Vanderwijck," pungkas Yasit.
ADVERTISEMENT
Kepala SNVT PJPA Serayu Opak Kemeterian PUPR, Fuji Mitra Ningrum menyambut baik masukan yang diberikan oleh DPRD DIY tersebut. Ia kemudian menjelaskan perbaikan yang sedang dilakukan ini mengambil langkah ekstrim yakni mematikan sementara aliran air yang terhubung dengan selokan Mataram guna menunjang hasil perbaikan yang lebih baik.
"Kegiatan ini namanya rehabilitasi dan peningkatan daerah irigasi Karangtalun. Daerah Karangtalun ini terdiri dari bendung Karangtalun di Jawa Tengah dan saluran irigasi yang ada di saluran Mataram DIY dan Vanderwijk menuju ke Bantul. Nah untuk saat ini adalah posisinya pematian air sampai bulan Oktober karena pekerjaan kami ada di bawah air. Pekerjaan pondasi, pekerjaan pemasangan batu, pekerjaan dinding itu ada di bawah air jadi mau tidak mau harus kami matikan air," kata Kepala SNVT PJPA Serayu Opak Kemeterian PUPR, Fuji Mitra Ningrum.
ADVERTISEMENT
Fuji juga menuturkan bahwa perbaikan terhadap saluran irigasi di Karangtalun ini terakhir kali dilakukan sekitar 30 atau 40 tahun lalu. Menurutnya, apabila selokan yang notabene nya adalah cagar budaya ini dibiarkan tanpa adanya perbaikan, saluran irigasi akan mengalami kerusakan yang lebih masif dibandingkan dengan situasi sekarang.
"Perbaikan nya 30 sampai 40 tahun lalu, dan saat itu target pengairannya 30 puluh ribu hektar. Dan saat ini tinggal 5 ribu hektare. Bapak bapak bisa bayangkan, betapa kritisnya daerah irigasi yang ada di DIY, sehingga ini menjadi hal yang tidak bisa dihindari untuk segera dan harus ada perbaikan atau rehabilitas selokan mataram. Sebab kalau terus terusan dibiarkan lama lama habis saluran irigasi, petani kekurangan air dan dampak panjangnya kepada masyarakat luas," ujar Fuji.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Fuji memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan perbaikan yang dilakukan saat ini. Namun, semua ini dilakukan demi kebaikan bersama di masa mendatang khususnya DIY memiliki saluran air bersih yang melimpah.
"Kami dari Kementerian dan dari Balai, meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, menimbulkan ketidaknyamanan karena air harus dimatikan. Saluran irigasi ini perlu istirahat sebentar, kurang lebih 1,5 bulan lagi istirahat supaya nanti ketika dibuka saluran irigasi ini jauh lebih baik dari sebelumnya dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," tuturnya. (Maria Wulan)