Konten Media Partner

Duta Genre di Jogja Didorong Ambil Bagian untuk Tekan Angka Pernikahan Dini

2 April 2023 20:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam acara pelantikan Duta Generasi Berencana (Genre) se-Kabupaten Sleman di Kantor Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat DIY, Minggu (2/4/2023). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam acara pelantikan Duta Generasi Berencana (Genre) se-Kabupaten Sleman di Kantor Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat DIY, Minggu (2/4/2023). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Maraknya pernikahan dini yang dialami remaja berusia di bawah 20 tahun masih menjadi fenomena di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan lantaran organ reproduksi perempuan secara psikologis dianggap belum berkembang dengan baik. Sehingga jika berhubungan seks dan hamil di bawah umur, dikhawatirkan tumbuh kembang anaknya tidak baik dan menimbulkan penyakit yang membahayakan.
Oleh karenanya, selain mengatur dengan jelas batas minimal perkawinan menjadi 21 tahun untuk perempuan dan pada laki-laki minimal berusia 25 tahun, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga menggencarkan pemahaman tentang pernikahan dini melalui sosialisasi melalui program duta generasi berencana (genre) yang dibentuk.
"Jadi genre ini kan kita desain untuk 1 desa ada 2 duta genre. Sekarang ini beberapa provinsi sudah melakukan itu dan yang untuk satu kabupaten mengirim ada 2, memang secara resmi (baru) didiklir oleh Sleman hari ini," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam acara pelantikan Duta Generasi Berencana (Genre) se-Kabupaten Sleman di Kantor Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat DIY, Minggu (2/4/2023).
ADVERTISEMENT
Hasto menyebut Kabupaten Sleman menjadi kabupaten pertama yang melantik Duta Genre secara serentak, dimana masing-masing kalurahan mengirimkan dua orang sebagai perwakilan Duta Genre tersebut.
Para Duta Genre itu nantinya akan berperan aktif dalam melakukan sosialisasi yang berkaitan dengan pencegahan pernikahan usia dini, hubungan seks diluar nikah, bahaya napza hingga pencegahan stunting.
"Ada 82 ribu total desa dan kalurahan. Sekarang ini beberapa provinsi sudah melakukan itu. Tujuannya untuk kampanye kesehatan reproduksi, mencegah stunting, pendewasaan usia nikah supaya tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua," ujarnya.
Jika melihat kondisi remaja saat ini, Hasto menyebut kondisi rata-rata perempuan dan laki-laki yang aktif berhubungan seks itu pada usia 16 tahun hingga 17 tahun. Padahal, rata-rata perempuan menikah sekitar usia 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Hasto menilai hamil pada usia yang terlalu dini juga akan mendatangkan risiko lain, yaitu meningkatnya angka kasus kanker mulut rahim. Untuk itu, melalui Duta Genre ini pihaknya mengampanyekan 3 Zero, dimana Duta Genre bersumpah untuk tidak akan kawin pada usia muda, tidak melakukan hubungan seks di luar nikah, dan tidak menggunakan narkotika.
“Ini agak ngeri. Sisanya berarti hubungan seks di luar nikah. Makanya, kampanye Genre ini termasuk mencegah itu," tegasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Ayah Genre DIY, Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara mengatakan akan berupaya secara maksimal. Adapun target utamanya akan menyasar pada generasi Z.
"Kami akan mensosialisasikan kepada Gen Z pernikahan dini harus terencana, dari segi kesehatan dan pergaulan," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menuturkan program Duta Genre ini secara perlahan mampu mengurangi aktivitas kenakalan remaja yang belakangan ini kerap terjadi di Jogja.
"Pengukuhan genre tingkat Kalurahan dan deklarasi usia perkawinan menjadi komitmen kami pemerintah di kabupaten Sleman tepatnya untuk komitmen menggerakkan generasi muda di kabupaten Sleman menjadi generasi yang baik dan berkualitas," ujar Kustini.
Saat dijumpai, salah satu Duta Genre Kalurahan Tamanmartani, Kalasan, Irma Lutfia (19) mengaku sangat tertarik menjadi Duta Genre.
Ia mengatakan belum ada program kerja spesifik berkaitan dengan Duta Genre lantaran dirinya baru saja dilantik.
"Saya sangat tertarik menjadi Duta Genre karena program ini sangat baik untuk generasi muda di Indonesia," tandasnya.