Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Eks Wakil Wali Kota Jogja Sebut Aktivitas Study Tour Harus Disikapi Dengan Bijak
20 Mei 2024 19:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sejumlah larangan study tour terus bermunculan di berbagai daerah buntut insiden kecelakaan lalu lintas yang menimpa bus pariwisata rombongan study tour SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat sepekan lalu. Bahkan belum lama ini, laka bus juga menimpa rombongan studi tour siswa SMP Negeri 3 Depok saat perjalanan di Bedugul, Bali.
ADVERTISEMENT
Menanggapi dua kejadian yang menimpa rombongan study tour itu, Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Purwadi ikut bersuara. Kata dia, polemik yang berkembang terhadap kegiatan study tour yang diselenggarakan sekolah perlu disikapi dengan bijak.
Antara pelarangan atau pembelajaran harus tetap mempertimbangkan hak anak akan pengetahuan yang tidak dapat dipenuhi di dalam sekolah.
"Study tour atau belajar wisata itu adalah bagian dari kurikulum akademik. Mengapa semua sekolah itu menyelenggarakan? Tentunya itu adalah bagian dari kurikulum yang dibuat kurikulum itu dan tidak boleh dilihat dari sebagiannya, tetapi harus dilihat secara utuh apa yang menjadi penyebab laka tersebut," ujar Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Purwadi, Senin (20/5/2024).
Heroe tak menampik Jogja sebagai Kota Pelajar juga membutuhkan pengalaman belajar di luar sekolah. Yang terpenting adalah, esensinya tidak sebatas hura-hura semata, namun harus ada pengayaan yang didapat siswa selepas melakoni perjalanan.
ADVERTISEMENT
Kata dia, study tour menjadi sarana pembelajaran penting lantaran selaras dengan Program Merdeka Belajar karena para siswa akan mendapatkan pengalaman baru di luar sekolah.
Hanya saja, berkaca dari kejadian yang merisaukan publik itu, Heroe meminta agar setiap sekolah yang akan menggelar study tour itu dapat memperketat dan memastikan kelayakan armada yang hendak digunakan. Begitupula dengan kegiatan study tour harus kembali pada hakikat yang semestinya, dimana memuat kegiatan belajar bagi siswa dengan mengunjungi destinasi yang memiliki nilai sejarah.
"Jadi aturan-aturan itu harus ada supaya jangan sampai kemana tujuannya itu seolah-olah terkesan hanya untuk piknik," ucap dia.
Di sisi lain, Heroe menggarisbawahi pelaksanaan harus melaporkan ke Dinas Pendidikan. Selain itu, juga ada koordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk memastikan armada yang digunakan aman pada saat dalam berjalan saat berangkat maupun kepulangan.
ADVERTISEMENT
Sekolah harus lebih selektif dalam memastikan moda transportasi yang digunakan laik jalan.
"Kami tetap mendukung adanya study tour yang kemudian dilakukan kajian khusus ataupun inspeksi. Ada beberapa klasifikasi yang harus dilakukan oleh setiap instansi maupun pihak sekolah sebelum melakukan perjalanan yang jauh. Menurut kami hal ini menjadi penting karena akhirnya bisa mengambil kesimpulan secara rasional tidak hanya mengambil kesimpulan berdasarkan emosi saja sehingga tidak menyalahkan terhadap kondisi ataupun takdir bahkan namun bagaimana mengambil solusinya sehingga bisa mengantisipasi segala sesuatu yang nanti nya diharapkan tidak terjadi," terangnya.
Sementara politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Yogyakarta, Solihul Hadi menuturkan insiden kecelakaan rombongan study tour itu harus ditelaah dan pihak berwenang tidak bisa semata-mata melarang aktivitas perjalanan karya wisata untuk para pelajar itu.
ADVERTISEMENT
Solihul menyebut persoalan yang seharusnya diurai yakni terkait transportasi yang terstandar dimana, kendaraan dan supir yang membawa rombongan harus memiliki izin yang jelas dan kelaikan jalan.
"Kami yakin guru-guru, sekolah sudah mempersiapkan dengan baik. Bagaimana (memastikan) armada, izin travel, juga tempat yang dituju, karena itu sangat penting untuk dicermati," pungkasnya.
(M Wulan)