Sedekah Laut, Bukti Rasa Syukur Masyarakat Pesisir pada Yang Kuasa

Konten Media Partner
14 Oktober 2018 9:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sedekah Laut, Bukti Rasa Syukur Masyarakat Pesisir pada Yang Kuasa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sedekah laut, sebuah tradisi turun-temurun yang masih dilaksanakan oleh masyarakat sepanjang pesisir Bantul dan sekitarnya. Sebuah prosesi upacara adat warga pesisir sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas rahmat yang telah diberikan selama ini. Hasil laut yang melimpah merupakan pemberian Yang Maha Kuasa dan dianggap berkah tersendiri oleh masyarakat sepanjang pantai selatan.
ADVERTISEMENT
Hampir di setiap penggal pantai, masyarakatnya melakukan penyelenggaraan tradisi sedekah laut. Namun intinya sama yaitu bersyukur dengan melarung (membuang) beberapa piranti upacara adat sedekah laut tersebut.
Sesepuh pantai selatan, Kecamatan Sanden, Samiyo mengatakan warga pesisir melaksanakan sedekah laut sebagai wujud rasa syukur atas keselamatan dan hasil bumi yang mencukupi. Biasanya, pelaksanaannya memang paling banyak di bulan Suro, namun ada juga yang melaksanakan di bulan lain.
"Tradisi ini sebenarnya sudah turun-temurun. Tidak banyak yang tahu mungkin, karena tidak banyak terekspos. Namun sejak pantai selatan banyak dibuka untuk pariwisata, maka justru banyak dikemas dalam bentuk event untuk menarik wisatawan," tutur laki-laki yang juga menjabat sebagai penasehat Pokdarwis tersebut, Mingu (14/10/2018).
Dalam sedekah laut tersebut memang ada sebagian warga yang melarung kepala, kulit, dan kaki kambing kendit (kambing jantan hitam yang bagian perut terdapat garis putih melintang) ke laut selatan. Selain itu, ada juga sejumlah ubo rampe seperti bunga tujuh warna, pisang, dan nasi tumpeng. Biasanya, sebelum dilarung, masyarakat terlebih dahulu berdoa bersama.
ADVERTISEMENT
"Kita berdoanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Bukan kepada yang lain," ujarnya.
Selanjutnya, usai didoakan ubo rampe tersebut dikirab menuju bibir pantai yang berjarak sekitar 200 meter. Ubo rampe kemudian dimasukkan dalam dua perahu untuk dilarung ke tengah laut selatan.
Ketua panitia Sedekah laut Pantai Baru, Yanto mengatakan, dalam upacara sedekah laut tersebut diikuti oleh masyarakat pesisir yakni para nelayan, petani dan pegiat Pokdarwis.
“Tujuannya adalah bersyukur atas rezeki yang selama ini kita terima dari yang Kuasa. Selain itu juga kita bersyukur kawasan ini tidak terkena bencana abrasi yang banyak terjadi di pantai lainnya,” ujarnya.
Pihaknya memang mengemas upacara tersebut agar lebih menarik. Pihaknya juga berharap, kegiatan ini nantinya dimasukkan dalam event wisata budaya Kabupaten Bantul agar lebih banyak wisatawan yang datang di objek wisata ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, bagi para wisatawan yang berkunjung di pantai ini terlihat antusias menyaksikan prosesi sedekah laut ini. Mereka juga mengabadikan setiap prosesi dengan kamera handphone yang mereka bawa.
Saat dua perahu jungkung yang membawa ubo rampe berhasil melewati gelombang, para wisatawan bersorak-sorai dan bertepuk tangan melihat kelihaian para nelayan menaklukkan ganasnya gelombang pantai selatan.
Tradisi sedekah laut juga dilaksanakan di Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Samas, Pantai Gua Cemara, dan juga sederet pantai di DIY lainnya. (erl)
Foto: Dokumentasi Sedekah Laut 2017