Gandung Pardiman Minta Kader Tak Pakai Partai Sebagai Lahan Cari Rezeki

Konten Media Partner
30 Agustus 2020 20:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman, usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golongan Karya Kota Yogyakarta, Minggu (30/8/2020). Foto: atx/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman, usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golongan Karya Kota Yogyakarta, Minggu (30/8/2020). Foto: atx/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman, meminta para kader untuk tak menggunakan partai sebagai lahan untuk mencari rezeki. Ia meminta agar partai digunakan untuk mendekatkan diri pada rakyat.
ADVERTISEMENT
"Jangan jadikan partai lahan utama mencari rezeki, tetapi gunakan partai bagaimana terus berpihak ke rakyat," ujar Gandung dalam Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golongan Karya Kota Yogyakarta, Minggu (30/8/2020).
Menurut Gandung, apapun yang dilakukan kader, rakyat pasti mengetahuinya. Baik di parlemen maupun non parlemen.
"Kerja politik adalah kerja kolektif kolegial, jangan sampai ada matahari kembar,” kata dia.
Musda itu sendiri salah satunya mengagendakan pemilihan pengurus Golkar Kota Yogyakarta periode 2020-2025.
Gandung meminta siapapun yang menjadi Ketua Golkar Kota Yogyakarta harus mampu mengendalikan amanah serta visioner.
"Artinya, dia punya kemampuan melihat tidak hanya masa sekarang tetapi masa depan. Dengan karya-karya nyata masyarakat akan jatuh hati mencintai Golkar," katanya.
Terkait Pilkada, Gandung menyatakan partai yang dipimpimpinnya ingin memenangkan pasangan calon yang maju pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 di Kabupaten Bantul, Sleman dan Gunungkidul. Kemenangan itu harus diraih secara fair.
ADVERTISEMENT
“Partai Golkar DIY menargetkan sapu bersih pilkada di Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Kita akan memenangkan dengan pola-pola yang fair, tidak membungkus kepentingan dan program-program pemerintah dalam rangka pememenangan calon,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Gandung, apabila ada calon yang membungkus program-program pemerintah itu berarti mengkhianati rakyat. “Kalau memang nyalon harus mempersiapkan diri jangan menggunakan program pemerintah. Uang rakyat harus kembali ke rakyat jangan sampai uang rakyat ditungggangi untuk kepentingan pilkada. Ini akan kita cermati dan kita kaji,” tegasnya.
Dari laporan yang masuk ke dirinya, anggota Komisi VII DPR RI ini menengarai ada perusahaan daerah terkesan ikut bermain politik praktis, memberikan sumbangan atau hibah tetapi ditunggangi oleh pihak yang ada korelasinya dengan pilkada.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai memberi CSR atau hibah ditunggangi. Apapun alasannya. Saya dengar setelah pemberian hibah itu ada kepala desa atau siapa merasa ditekan-tekan. Itu nggak betul. Kalau memang itu tugasnya ya pakai kantong sendiri. Pakai kantong sponsor pun bahaya karena nanti setelah menjabat sponsor nagih janjinya. Tidak ada sponsor gratis,” kata dia.
Gandung menambahkan, rekomendasi dari DPP Partai Golkar sudah keluar. Paslon pilkada Bantul yang diusung adalah Suharsono-Totok Sudarto, Gunungkidul pasangan Sunaryanta dan Heri Susanto serta Sleman pasangan Sri Muslimatun dan Amin Purnomo.
“Semua sudah keluar baik rekomendasi maupun lembaran dari KPU, siap untuk diserahkan,” katanya. (atx)