Konten Media Partner

Garap Aglomerasi, Ketua Kadin Ferry Septha Indrianto: Solo Siap Jemput Bola

27 Juni 2024 8:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KADIN Kota Surakarta, Ferry Septha Indrianto. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KADIN Kota Surakarta, Ferry Septha Indrianto. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ferry Septha Indrianto sebagai Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) sebut bahwa Solo siap jemput bola dalam mewujudkan aglomerasi Solo Raya.
ADVERTISEMENT
Selama menjabat sebagai Ketua Kadin Solo, Ferry menunjukkan komitmen dan keseriusannya dalam mengembangkan Solo yang merupakan bagian dari Solo Raya untuk mengembangkannya menjadi metropolitan baru.
Konsep aglomerasi memang sedang menjadi bahasan menarik untuk dikembangkan di Kota Solo dan sekitarnya menjadi metropolitan baru.
Bahkan keseriusan terhadap pengembangan Solo Raya itu kini ditunjukkan oleh Kadin Solo dengan mulai membahas dokumen terhadap peta jalan rencana aglomerasi Solo Raya tersebut.
"Kota Solo selaku yang memiliki urgency yang lebih tinggi harus menjemput bola. Karena lahan kita sudah habis, sehingga kita harus siap jadi bagian dari Solo Raya, dan Solo Raya harus siap menjadi bagian dari Kota Solo," kata Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto, Rabu (26/6/2024).
ADVERTISEMENT
Ferry Ketua Kadin Sebut Soal Kolaborasi Kepala Daerah (H2)
Hasil kajian aglomerasi itu nantinya akan diberikan kepada wakil presiden (Wapres) terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka.
Konsep aglomerasi ini, lanjut Ferry, menjadi solusi terbaik saat ini untuk mendatangkan perekonomian yang nantinya dikolaborasikan Kota Solo dan enam kabupaten di sekitarnya.
Di sisi lain, Aglomerasi Solo Raya ini harus memiliki aturan legal, baik berupa Perda ataupun Perpres.
Ferry berharap masing-masing wilayah dapat menurunkan ego-sektoral, demi meningkatkan kapasitas daerah Solo Raya. Ia menegaskan untuk mencapai hal itu, setiap Kepala Daerah harus bisa melakukan kolaborasi.
Ferry mengatakan pihaknya saat ini menggandeng Universitas Negeri Surakarta (UNS) untuk mengkaji potensi ekonomi yang ada apabila aglomerasi Solo Raya itu terjadi.
ADVERTISEMENT
"Perlu membangun mutual understanding jadi kesepahaman yang sama kesamaan yang sama dengan Solo dan sekitar kita. Sehingga disini kita mengundang stakeholder dari Soloraya baik itu dari organisasi, pemerintah dan non pemerintah termasuk pengaji dari UNS, akademisi," jelas Ferry.
"Dalam artian hasilnya nanti secara akademisi bisa dipertanggungjawabkan dan nilai-nilai ekonomi nya, dampak dari akumulasi dapat kita hitung," sambungnya.
Pakar hukum administrasi UNS, Waluyo menyebut banyak potensi ekonomi yang tersebar di wilayah Solo Raya.
Menurut dia, langkah maju untuk mewujudkan aglomerasi Solo Raya ini harus segera diwujudkan untuk pertumbuhan ekonomi bersama.
"Kawasan (aglomerasi Solo Raya ini nantinya) saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi sekalipun berbeda dari sisi administratif. Artinya dari sisi administrasi pemerintah bisa berbeda. Nah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, kata kuncinya adalah ekonomi, maka nanti ketika kita bicara pembangunan kawasan pasti bicara pilar keberlanjutan ekonominya," pungkasnya. (lan)
ADVERTISEMENT