Konten Media Partner

Garasi Rumah Warga Gunungkidul Roboh Usai Diterjang Hujan Deras

3 November 2021 14:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garasi mobil milik seorang warga Gunungkidul yang roboh usai diterjang hujan deras dan angin kencang. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Garasi mobil milik seorang warga Gunungkidul yang roboh usai diterjang hujan deras dan angin kencang. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Hujan deras yang melanda kawasan Kabupaten Gunungkidul, Selasa (2/11/2021) sore mengakibatkan garasi mobil milik Joko Supriyanto warga dusun Sukorejo, Kalurahan Sambirejo Kapanewon Ngawen, Gunungkidul roboh rata dengan tanah.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Ngawen, AKP Parliska menuturkan peristiwa tersebut bermula ketika sekitar pukul 14.00 WIB di Wilayah Kecamatan Ngawen dan sekitarnya terjadi Hujan deras, termasuk Padukuhan Sukorejo, Kalurahan Sambirejo. Sekitar Pukul 15.00 WIB garasi mobil milik korban yang terbuat dari bambu roboh.
"Itu karena hujan deras disertai angin kencang dan kontruksi bangunan sudah lapuk," papar dia, Rabu (3/11/2021).
Menurutnya, kejadian tersebut disebabkan karena hujan deras di sertai angin dan kontruksi bangunan sudah Lapuk. Beruntung tidak ada Korban jiwa dalam kejadian tersebut karena yang roboh bukan bangunan utama. Kerugian diperkirakan kurang lebih Rp 1 juta.
Warga masyarakat sekitar sudah bergotong royong membersihkan puin-puing bekas garasi tersebut. Iya menghimbau kepada seluruh warga masyarakat untuk tetap berhati-hati di musim pancaroba seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
"Bahaya di Ngawen saat musim hujan itu ada tanah longsor dan angin kencang. Warga harus meningkatkan kewaspadaanya," imbau dia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki menyampaikan memasuki musim penghujan, Kabupaten Gunungkidul perlu mengantisipasi terjadinya longsor. Adapun sebagai peringatan dini, warga mengandalkan alat Early Warning System (EWS).
"Ada 30 unit EWS yang terpasang. Namun hampir seluruhnya mengalami kerusakan. Terakhir cek hanya ada sekitar 10 EWS longsor yang masih berfungsi," ungkap Edy.
Ia mengaku tidak tahu pasti di mana saja lokasi 10 EWS longsor aktif tersebut. Namun seluruhnya terpasang di Zona Utara Gunungkidul alias Batur Agung, yang paling berpotensi mengalami longsor.
Menurut Edy, rusaknya EWS disebabkan sejumlah faktor. Selain karena sudah lama, kurangnya perawatan jadi pemicu. Namun pihaknya tidak memiliki wewenang apalagi anggaran untuk melakukan perawatan.
ADVERTISEMENT
"Sebab perawatan EWS dan sebagainya diserahkan ke kalurahan karena sudah jadi aset mereka," jelas Edy.