Generasi Muda Diajak Lestarikan Budaya Jogja Lewat Pameran Keris

Keris yang dipamerkan dalam Pameran Foto dan Keris di Yogyakarta. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja

Sebagai bentuk benda budaya, keris dan sejarahnya merupakan salah satu bentuk senjata tradisional yang harus terus dilestarikan di Nusantara.

Namun, keprihatinan muncul atas rendahnya wawasan pengetahuan generasi muda saat ini tentang nilai-nilai budaya yang merupakan mahakarya peninggalan leluhur.

Dalam rangkaian acara HUT kota Yogyakarta ke-266 tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga berupaya untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Jogja, salah satunya melalui Gebyar Pameran Foto dan Keris.

Pj Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan pameran ini menjadi salah satu ajang edukasi kepada masyarakat sekaligus generasi muda untuk melestarikan budaya.

"Keris tadi harus kita selalu kita edukasi kan kepada generasi muda tentang makna makna filosofis. Karena terus terang di bawah angkatan sekarang itu banyak yang tidak tau makna keris." kata Pj Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, Kamis (6/10/2022).

Puluhan keris dari berbagai jenis dan pamor dipamerkan oleh komunitas pecinta keris Yogyakarta. Berbagai keris yang ditampilkan dalam pameran tersebut berasal dari beberapa zaman kerajaan, seperti zaman kerajaan Majapahit, Singosari, Panjalu dan Mataram.

Selain itu, sejumlah aksesori pelengkap keris juga ikut dipamerkan dalam acara tersebut. Sumadi berharap, pameran keris ini tak hanya menyemarakkan HUT saja, namun betul betul menjadi wadah bagi masyarakat Jogja untuk bisa memaknai budaya yang telah diwarisi oleh para leluhur kita.

"Kiranya yang saat ini generasi muda serta kita semua juga harus pahami, agar nilai-nilai budaya luhur adiluhung warisan nenek moyang ini tidak hilang ditelan jaman karena pengaruh budaya luar, akan tetapi tetap lestari dan diturunkan dari generasi kita ke generasi selanjutnya." ujar Sumadi.

Pj Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, saat meninjau pameran keris di XT Square, Kamis (6/10/2022). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja

Pemkot Jogja juga menghadirkan pameran foto. Ada 80 hasil foto yang ditampilkan dari kelompok fotografer profesional setelah dikurasi, 60 foto dari perwakilan pelajar SMP Kota Jogja, 20 foto Kota Jogja Tempo Doeloe.

Melihat besarnya minat dari pelajar yang turut menyemarakkan Gebyar Pameran Foto dan Keris ini, Sumadi memberikan apresiasi atas setiap karya yang dipajang di pameran tersebut mulai dari 6-9 Oktober 2022.

Hal ini tentu menjadi media bagi peminat fotografi untuk mengasah keterampilan serta wawasan dalam teknik pengambilan foto yang tepat dan menarik serta bermanfaat untuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya, sejarah Kota Jogja.

"Di samping kita ingin menyemarakkan kita membuka edukasi kepada masyarakat di kota Yogyakarta, terutama kepada para pelajar mahasiswa, foto foto itu adalah hasil karya pelajar SMP se kota Yogyakarta dan saya kira sudah bagus." tuturnya. (Maria Wulan)