Gunung Merapi 75 Kali Luncurkan Lava Pijar Selama Sepekan

Konten Media Partner
11 Juni 2022 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Oleh karenanya, masyarakat di lereng Gunung Merapi tetap menjaga kewaspadaannya mengingat status aktivitas masih dalam tingkat siaga.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santosa menuturkan dari pantauan tanggal 3 hingga 9 Juni 2022 pihaknya mencatat aktivitasnya memang masih tinggi. Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.
"Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 100 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada tanggal 6 Juni 2022 pukul 06.35 WIB,"ungkap dia, Sabtu (11/6/2022)
Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 75 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 m. Berdasarkan analisis morfologi dari Stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos dan Babadan ditemukan fakta jika pada kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Namun untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan. Kegempaan dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 84 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 283 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Low Frekuensi (LF), 666 kali gempa Guguran (RF), 23 kali gempa Hembusan (DG), dan 9 kali gempa Tektonik (TT).
ADVERTISEMENT
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," terang dia.
Hujan terpantau di Pos Pengamatan G. Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 21 mm/jam selama 35 menit di Pos Ngepos pada tangga 8 Juni 2022.
"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi,"ujar dia.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan jika aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan — barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
ADVERTISEMENT
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan –barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauhmaksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," kata dia.