Gus Miftah Ceramah di Temanggung, Sindir Kasus Ferdy Sambo dan Perdukunan

Konten Media Partner
22 Agustus 2022 8:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Miftah memberikan ceramah kepada masyarakat di Lapangan Desa Bulu, Kabupaten Temanggung, Minggu (21/8/2022). Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gus Miftah memberikan ceramah kepada masyarakat di Lapangan Desa Bulu, Kabupaten Temanggung, Minggu (21/8/2022). Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pendakwah kondang, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan nama Gus Miftah memberikan ceramah di Lapangan Desa Bulu, Kabupaten Temanggung. Dalam ceramahnya ia menyindir praktik perdukunan dan kasus Ferdy Sambo yang tengah viral.
ADVERTISEMENT
Dalam ceramahnya ia menggarisbawahi dalam menjalani hidup ini manusia perlu bekal ilmu maka ada baiknya mendatangi orang soleh. Hidup ini juga butuh keseimbangan, meski mengejar akhirat tapi juga jangan melupakan urusan dunia. Namun diingatkan bahwa hidup ini semua ada aturannya, maka di sinilah peran agama.
"Agama Islam itu banyak aturannya, kenapa ? Karena manusia banyak maunya. Maka kemauan-kemauannya harus dibatasi, diatur, dan tidak ada orang hidup tanpa aturan. Pak Polisi yang punya SK punya senjata ya punya aturan, maka ada Provos, Provesi dan pengamanan. Kita belajar dari beberapa kasus belakangan ini, melanggar aturan Jenderal bintang dua ya disikat, apa maneh awakmu ora jenderal," katanya dalam ceramahnya di Lapangan Desa Bulu, Temanggung, Minggu (21/8/2022).
ADVERTISEMENT
Dikatakan, sang Jenderal menembak anak buahnya diduga gara-gara perempuan. Ia mengungkapkan ada polisi menembak polisi, di rumahnya polisi, ditangkap polisi, diperiksa polisi, yang pusing juga polisi. Ia menyindir pula kasus Kopda Muslimin yang melanggar aturan karena selingkuh dengan perempuan lain kemudian meminta orang lain untuk membunuh istrinya sendiri akhirnya bunuh diri.
"Penting mendatangi ora soleh itu, namun harus ngrumangsani (sadar diri) jika diri kita ini salah, maka harus bertemu dengan orang soleh. Gampang, ngrumangsani atine salah kudu ketemu karo wong soleh. Maka kemarin saya menyindir dukun, bahasanya begini, kerusakan besar itu apa? Wong pinter keblinger, tapi lebih parah lagi orang bodo keminter (sok pinter)," katanya
"Dukun juga disebut paranormal karena yang datang abnormal," jelas Gus Miftah.
ADVERTISEMENT
Ia juga berseloroh saat ini ada yang kebohongan praktik perdukunannya terbongkar, di mana orang tersebut marah-marah karena tidak ada yang datang. Ia pun membalik kenapa jika selama ini mampu menjual penglaris kenapa dagangannya sendiri tidak laris.
"Kalau kamu memang tidak bisa membuat daganganmu laris, kenapa selama ini kami jual penglaris. Mosok ora iso nglarisi awakmu dewe. Ono maneh wong takon angka nomer judi ning dukun. Nek nomor kui bener mbok dituku dewe, apa meneh ndue pelet pengasihan kok ora iso melet dewe. Opo maneh takon judi nomer iki Pak Kapolres, Pak Kapolda, Pak Kapolri tegas judi online, apapun judi sikat," katanya disambut riuh tebuk tangan penonton.
Kepada masyarakat Temanggung yang hadir dan rata-rata petani tembakau Gus Miftah menegaskan, bahwa dengan bertani tembakau sebenarnya cukup untuk hidup. Yang membuat tidak cukup adalah karena hidupnya neko-neko.
ADVERTISEMENT
"Maka kunci bahagia itu sumaker sugih macak kere, sing ora bahagia kui kermasu kere macak sugih. Saya melihat kenyamanan itu hidup di desa, sebab hidup di kota itu harus tebal dompetnya, di desa harus tebal telinganya. Maka yang punya jangan sok punya, yang miskin jangan iri, biasa saja. Sebab meski dagangan bisa dicontoh rejeki tidak bisa dicontoh, tembakau juga begitu menanam dengan jenis sama tapi kualitasnya bisa beda. Maka kita ini jangan iri sama rejeki orang lain," katanya.
Keberkahan itu bisa diciptakan maka harus bertemu dengan orang soleh. Selain itu, dalam menjalani hidup itu juga tidak boleh hasud, iri, dengki. Tidak semua orang punya gaji tapi semua orang punya rejeki. Menata hati yang baik, bertemu orang baik, sebab dengan keberkahan itu agar dunianya baik sebagai syarat akhiratnya baik.
ADVERTISEMENT
"Dikemas, keberkahan-keberkahan itu nyata, supaya hidupnya baik diri kita lebih baik. Jika dunianya baik, maka menjadi syarat akhiratnya menjadi baik. Doanya sapu jagad itu Robbana atina, fiddunya, hasanah, wa fil akhirati hasanah, Wa qina Adzaban nar," katanya. (ari)