Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Gus Miftah soal Kerukunan Beragama: Seperti Sambel
5 April 2023 20:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Indonesia menjadi sebuah negara yang kaya akan keberagamannya. Ada 6 agama di Indonesia dengan tambahan berbagai macam kepercayaan adat yang tak lepas dari keberagaman.
ADVERTISEMENT
Namun keberagaman beragama ini juga berpotensi disinggung hingga menimbulkan perpecahan. Tak hanya pemuka agama, masyarakat punya peran besar untuk menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Perbedaan agama di Indonesia bukan sebagai ajang permusuhan, tapi partner dalam kebaikan," ujar Gus Miftah dalam acara Buka Bersama Pemuka Agama di Yogyakarta, Rabu (5/4/2023).
Ia mengungkapkan bahwa kerukunan ibaratkan sambal. Tak dapat dipungkiri sambal menjadi salah satu hal yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasanya yang pedas hingga gurih menjadi alasan mengapa sambal diminati banyak orang.
"Saya menggambarkan kerukunan seperti sambel. Kenapa sambel nikmat? Karena berangkat dari bahan baku yang berbeda," ujarnya.
Sambal terbuat dari cabai, bawang putih, bawang merah, hingga terasi. Bahan baku yang berbeda ini menggambarkan bagaimana banyaknya keberagaman di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Semua bahan baku ditumbuk menjadi satu di satu tempat yang sama. Hal ini membuat sambal memiliki aroma yang sedap hingga rasa yang nikmat.
"Karena mereka mampu bersatu bersinergi, maka sambel menghasilkan bau yang sedap, rasa yang nikmat. Itulah kita menyikapi perbedaan, itulah Indonesia," ujarnya.
Gus Miftah berharap, masyarakat Indonesia bisa memaknai keberagaman dengan lebih positif. Bukan malah mempermasalahkan keberagaman yang ada.
"Kalau orang masih mempermasalahkan itu, amatiran," tegasnya.
Sebelumnya, Buka Puasa Lintas Agama ini menjadi upaya untuk menunjukkan keindahan beragama serta toleransi. Di bulan Ramadhan ini, harapannya kerukunan umat beragama kian terwujud.
"Kami berharap persaudaraan yang kami bangun bersama-sama ini, sungguh semakin menyadarkan kami akan tanggung jawab menjadi duta-duta damai," kata Vikep Jogja Timur, Romo Adrianus Maradiyo, Pr.
ADVERTISEMENT