Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten Media Partner
Hadiri Peluncuran Gerakan Wisata Bersih di Parangtritis, Ini Pesan Sultan HB X
23 Januari 2025 18:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY ) terus menunjukkan komitmennya untuk menjadi pelopor dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Alasannya karena menerapkan prinsip Jawa, Memayu Hayuning Bawana, yang artinya tanggung jawab manusia untuk menjaga keseimbangan alam.
Hal ini disampaikan Gubernur DIY , Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya acara "Peluncuran dan Aktivasi Program Gerakan Wisata Bersih (GWB)" yang berlangsung di wisata Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, DIY, pada Kamis (23/1/2025).
Program itu diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI).
Acara itu dibuka dengan simbolis menerbangkan sejumlah burung merpati yang bermakna membawa kebersihan dan kedamaian lingkungan.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada Ibu Menteri Pariwisata dan seluruh hadirin di Yogyakarta, daerah yang terkenal dengan keindahan alam, kekayaan budaya, serta pelestarian masyarakatnya. Kehadiran Anda semua adalah suatu kehormatan bagi kami,” kata Sultan dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Sultan HB X kembali menekankan pentingnya menjaga kualitas destinasi wisata meski Yogyakarta telah dinobatkan sebagai provinsi terbaik dalam kategori Sub Indeks Enable Environment pada ajang dianugerahi Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) 2024.
Mengingat, berdasarkan data Badan Stastistik Nasional (BPS) lokasi peluncuran inilah merupakan destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Ditambah, lonjakan wisatawan pasca-pandemi COVID-19 meski memberikan dampak ekonomi positif juga membawa persoalan pengelolaan sampah di kawasan wisata.
“Yang masih jadi tantangan sampai sekarang adalah pengelolaan sampah yang belum optimal, ini menjadi hambatan dalam menjaga citra Yogyakarta sebagai destinasi unggulan. Oleh karena itu, Gerakan Wisata Bersih hadir sebagai jawaban atas tantangan ini,” ujar Sultan.
Dalam menerapkan konteks wisata Memayu Hayuning Bawana, kata Sultan ada tiga aspek utama yakni diantaranya manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, pelestarian budaya untuk masyarakat dan pengunjung, dan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Harapan Sultan HB X Atas Pariwisata di Jogja
Melalui peluncuran GWB ini Sultan berharap program ini dapat menginspirasi daerah lain untuk memperkuat pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Yogyakarta bertekad menciptakan ekosistem pariwisata yang bebas sampah dan berdaya saing tinggi. Gerakan Wisata Bersih tidak hanya menjaga kebersihan destinasi, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya prinsip Sapta Pesona. Kebersihan dan keindahan destinasi adalah wujud pelayanan prima kepada wisatawan sekaligus penghormatan terhadap alam dan budaya,” imbuhnya.
“Jadi mari kita jadikan gerakan ini sebagai pijakan yang kuat untuk menjaga keindahan Indonesia, baik untuk kita hari ini maupun generasi yang akan datang,” tutup Sultan.
Kehadiran Menteri Pariwisata
Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri, jajaran Kementerian Pariwisata, serta Bupati Bantul.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, seluruh tamu undangan, masyarakat hingga pemangku kebijakan lainnya saling bekerja-sama membersihkan pantai itu.
(Olive)