Harga Bahan Pokok di Jogja Relatif Stabil

Suasana Pasar Beringharjo Jogja. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan sejumlah langkah konkret untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan harga bahan pokok di berbagai daerah termasuk di Yogyakarta.

Usai melakukan peninjauan di Pasar Tradisional Beringharjo Yogyakarta, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kementerian Perdagangan, Kasan, mengatakan harga kebutuhan bahan pokok seperti minyak, beras, daging hingga sayuran di Yogyakarta secara keseluruhan relatif stabil bahkan cenderung turun pada beberapa komoditas.

"Secara keseluruhan, di pasar Beringharjo ini harga-harga sembako hampir 1 bulan setelah lebaran relatif harganya stabil, pasokan juga tidak ada masalah," kata Kepala BKPerdag, Kasan, Rabu (17/5/2023).

Kendati begitu, Kasan juga menemukan adanya lonjakan tajam pada komoditas telur. Hal itu dikeluhkan oleh para pedagang yang menyebut harga telur saat ini mencapai Rp 31 ribu sehingga sulit menjualnya.

Jika diukur dari harga acuan, dikatakan Kasan harga telur saat ini memang mengalami kenaikan 3 hingga 4 persen dan telah terjadi sejak sebelum lebaran.

"Pedagangnya bilang harganya naik sudah 31 ribu. Sebenarnya kalau mengacu pada harga acuan telor sebenarnya kalau harga Rp 30 ribu, Rp 31 ribu berarti 3-4 persen di harga acuan. Jadi tidak lebih dari lima persen. Dan saya pantau juga mungkin dibandingkan bulan lalu, harga (telur) Rp30-Rp31 ribu per kilogram ya sekitar itulah," urainya.

Terkait kenaikan itu, Kasan mengatakan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu sentral pemasok telur yang berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dirinya menduga kenaikan itu terjadi dikarenakan mahalnya biaya transportasi untuk pengiriman barang.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kementerian Perdagangan, Kasan saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Beringharjo Jogja, Rabu (17/5/2023). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja

"Saya akan cek di beberapa sentranya, baik di Jawa Timur di Blitar dan Jawa Tengahnya juga. Karena pasti ada hubungannya dengan apakah itu mengenai komponen pakannya atau mungkin berkaitan dengan biaya transportasi. Itu yang harus saya pastikan" ungkapnya.

Di sisi lain, Kasan menyebut pengecekan harga di pasar penting dilakukan untuk mengendalikan inflasi yang bisa berdampak terhadap daya beli masyarakat. Oleh karena itu, Kasan meminta pemerintah daerah (pemda) untuk terus melakukan pengecekan di lapangan.

Pemerintah sendiri akan terus melakukan operasi pasar guna menekan inflasi yang diakibatkan dari adanya kenaikan harga bahan pokok.

"Operasi pasar akan tetap dilakukan. Bu Kadis juga mungkin pasar murah akan tetap dilakukan. Dan kita di dari Kementerian Perdagangan juga (melakukan) Pasar Murah (seperti) kemarin pada bulan puasa. Tujuannya kita membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok yang terjangkau," pungkasnya.